Pintasan.co, Jakarta – Selama sepuluh tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), sektor kesehatan di Indonesia mengalami berbagai perubahan signifikan. Pemerintah terus berupaya mereformasi layanan kesehatan agar lebih inklusif dan mudah diakses oleh masyarakat luas, sesuai dengan amanat Pancasila dan UUD 1945. Salah satu pencapaian penting adalah peningkatan jumlah peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN-KIS), yang kini mencakup 95,75% dari total penduduk Indonesia, atau sekitar 267 juta jiwa.

Jokowi juga berhasil menurunkan angka stunting dari 37,6% menjadi 21,5% dalam satu dekade terakhir. Meski demikian, upaya untuk mencapai target penurunan stunting menjadi 14% masih terus dilakukan, mengingat kompleksitas masalah gizi di berbagai wilayah Indonesia. Di sisi lain, tantangan baru muncul dengan meningkatnya prevalensi penyakit tidak menular seperti stroke, jantung, dan kanker. Untuk mengatasi hal ini, Jokowi telah memperlengkapi Puskesmas di seluruh negeri dengan peralatan medis modern, termasuk alat USG dan EKG.

Kendati demikian, sektor kesehatan masih dihadapkan pada berbagai masalah, seperti ketimpangan infrastruktur, khususnya di daerah terpencil, dan kekurangan dokter spesialis. Jokowi menekankan bahwa peningkatan kualitas layanan kesehatan harus diikuti dengan peningkatan jumlah tenaga medis. Saat ini, rasio dokter di Indonesia masih rendah, yakni 0,47 dokter per 1.000 penduduk, jauh di bawah standar internasional.

Selain itu, Presiden juga berfokus pada penguatan industri kesehatan dalam negeri. Saat ini, Indonesia masih sangat bergantung pada impor bahan baku farmasi dan alat kesehatan, dengan 90% bahan baku farmasi dan 52% alat kesehatan berasal dari luar negeri. Jokowi menegaskan bahwa kemandirian di sektor ini sangat penting untuk mengurangi ketergantungan dan mendorong pertumbuhan industri kesehatan nasional.

Dengan segala tantangan yang ada, Jokowi optimistis bahwa Indonesia berada di jalur yang tepat untuk mewujudkan sistem kesehatan yang lebih kuat dan inklusif. Melalui sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, serta perencanaan yang matang, langkah-langkah ini diharapkan membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih sehat dan mandiri.

Baca Juga :  Tanggapan Bupati Halim soal Pesta Miras di Bantul Tewaskan 2 Perempuan