Pintasan.co, JakartaPramono Anung, Gubernur DKI Jakarta, mengungkapkan bahwa kericuhan yang terjadi di ibu kota beberapa hari terakhir menyebabkan 22 halte Transjakarta rusak. Dari jumlah tersebut, enam halte terbakar dan dijarah, dan 16 halte lainnya mengalami kerusakan serta vandalisme berupa coretan.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta segera melakukan perbaikan pada halte-halte yang rusak. Pekerjaan perbaikan ditargetkan selesai pada tanggal 9 September.

“Akibat unjuk rasa ada 22 halte Transjakarta baik yang BRT maupun non-BRT serta satu pintu tol yang terdampak. Dari sejumlah tersebut, 6 halte Transjakarta terbakar dan dijarah. Kemudian, ada 16 halte Transjakarta yang dirusak dan kemudian dilakukan coret-coret vandalisme dan sebagainya,” ujar Pramono Anung di Balai Kota Jakarta dilansir dari detikNews, Senin (1/9/2025).

“Seluruh halte yang dirusak tersebut mulai dari hari Sabtu kemarin kita sudah melakukan pembersihan dan segera akan kita lakukan perbaikan. Mudah-mudahan baik yang rusak sedang, rusak berat, akan bisa kita selesaikan tanggal 8 atau 9 September,” sambungnya.

Dia menyampaikan bahwa meskipun ada beberapa halte yang rusak, layanan Transjakarta sudah kembali normal. Begitu pula dengan Transjabodetabek yang sudah mulai beroperasi seperti biasa.

“Per tanggal 1 September pukul 5 pagi, seluruh rute Trans Jabodetabek di 14 koridor sudah berjalan normal. Ada sedikit hambatan, tapi kami yakin sekarang sudah lancar,” imbuhnya.

Gubernur Jakarta itu menekankan bahwa sebagai upaya pemulihan, ia menyediakan layanan MRT dan Transjakarta secara gratis hingga tanggal 8 September. “Mulai 1 sampai 8 September, MRT maupun Transjakarta nol rupiah,” tutur Pramono.

Selain melakukan perbaikan halte, Pemerintah Provinsi DKI juga mencatat kerugian besar akibat kericuhan tersebut. Total kerugian pada infrastruktur transportasi mencapai Rp 55 miliar, sedangkan subsidi untuk transportasi gratis selama satu minggu diperkirakan sebesar Rp 18 miliar.

“Kerusakan MRT sebesar Rp 3,3 miliar, Transjakarta kurang lebih Rp 41,6 miliar, serta kerusakan CCTV dan infrastruktur lainnya Rp 5,5 miliar. Jadi totalnya ada Rp 55 miliar,” ucapnya.

Baca Juga :  Mengatasi Kemacetan: Pramono Tambah Bus TJ di TB Simatupang, Harap Warga Naik Transportasi Umum