Pintasan.co, Gunungkidul – Sebanyak 24 siswa di Kabupaten Gunungkidul berhasil lolos seleksi masuk Sekolah Rakyat untuk jenjang SMA atau sederajat.

Sekretaris Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Gunungkidul, Nurudin Aranir menegaskan bahwa seluruh peserta yang diterima telah melewati proses verifikasi yang ketat dan semuanya berasal dari keluarga kurang mampu.

“Sedianya, ada 76 siswa dari keluarga tidak mampu yang mendaftar  program Sekolah Rakyat ini,  namun yang lolos seleksi hanya 25 siswa. Akan tetapi,  sebanyak 1 siswa mengundurkan diri karena alasan temannya tidak diterima,” tuturnya saat dikonfirmasi pada Jumat (11/7/2025).

Ia melanjutkan proses penyaringan calon siswa Sekolah Rakyat dilakukan oleh Kementerian Sosial (Kemensos) berdasarkan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN), diikuti dengan survei langsung ke lapangan.

“Maka dari itu, kami pastikan yang lolos ini tidak ada titipan atau hal lainnya. Semua siswa yang lolos melewati seleksi yang ketat,” tutur dia.

Ia menambahkan bahwa kegiatan belajar Sekolah Rakyat akan dilaksanakan di dua lokasi, yaitu di Balai Terpadu dr. Soeharso Sonosewu yang terletak di Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, serta di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) yang berada di Purwomartani, Kalasan, Sleman.

“Adapun, nantinya 24 siswa Kabupaten Gunungkidul yang diterima di Sekolah Rakyat akan dibagi, sebanyak 23 siswa akan ditempatkan di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS). Dan, satu siswa yang lain akan ditempatkan di Balai Terpadu dr. Soeharso Sonosewu, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul,” ucapnya.

Sementara itu, Koordinator Program Keluarga Harapan (PKH) Kabupaten Gunungkidul, Herjun Pengaribowo mengatakan sistem pada Sekolah Rakyat bakal berbasis asrama yang mewajibkan siswa untuk menginap.

“Jadi, semua siswa wajib tinggal di asrama. Jadi, semua fasilitas untuk kebutuhan siswa akan dilengkapi,” kata dia.

Sementara itu, dirinya berujar dijadwalkan siswa akan mulai masuk pada tanggal 14 Juli 2025, bersamaan dengan dimulainya tahun ajaran baru secara nasional.

“Berdasarkan jadwal pembelajaran di Sekolah Rakyat akan digelar pada Senin, (14/7/2025) besok,” ucap dia.

Di lain kesempatan, Sekretaris Komisi B DPRD Gunungkidul, Lasarus Arintoko, menyampaikan bahwa program Sekolah Rakyat dirancang untuk memberikan pendidikan yang berfokus pada pembentukan karakter, penguatan kemandirian, serta penguasaan keterampilan praktis.

Baca Juga :  Istana Tegaskan: Tidak Benar Pemprov Sumut Klaim 4 Pulau Aceh

Selain mata pelajaran akademik, para siswa juga akan dibekali dengan kemampuan hidup, seperti bertani, membuat kerajinan, dan memanfaatkan teknologi tepat guna.

“Harapannya program ini mampu mengurangi angka putus sekolah di Gunungkidul dan membuka jalan bagi anak-anak dari keluarga miskin untuk meraih masa depan yang lebih baik.Kami akan terus mendampingi dan mengevaluasi program ini agar benar-benar menyentuh masyarakat yang membutuhkan,” tandasnya.