Pintasan.co, Bantul – Hujan yang turun belakangan ini telah menyebabkan sejumlah lahan sawah di Kabupaten Bantul terendam air.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul, Joko Waluyo, menyebutkan bahwa sekitar ratusan hektare sawah di Kecamatan Srandakan tergenang akibat curah hujan yang tinggi.

“Lahan yang kelelep itu ada yang sedang ditanami padi. Tapi, rata-rata usia tanamnya baru 15 hari,” kata Joko, Senin (16/12/2024).

Hingga saat ini, pihaknya masih melakukan pemetaan daerah dan menghitung total luas lahan sawah yang terendam air.

Pihaknya pun berharap kondisi itu tidak berlangsung lama, agar tidak berimbas pada gagal tanam atau gagal panen.

“Ini lagi kita cek. Mudah-mudahan tanaman padi tetap aman,” pintanya.

Di sisi lain, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Agus Yuli Herwanta, menyatakan bahwa pihaknya akan menanggapi situasi tersebut dengan melakukan koordinasi bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul.

“Tapi, sebenarnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) itu sudah memprediksi bahwa akan terjadi hujan. Nah, Januari- Februari itu juga dimungkinkan akan terjadi puncak hujan lebat. Namun, kondisi itu dimungkinkan bisa berubah,” jelasnya.

Oleh karena itu, pihaknya mengimbau para petani di Bumi Projotamansari untuk waspada terhadap perkiraan cuaca yang akan datang dan yang sedang berlangsung.

Selain itu, pihaknya juga mengingatkan seluruh masyarakat untuk berhati-hati dan lebih waspada selama musim hujan.

Pasalnya, dampak cuaca buruk yang disertai hujan, petir, dan angin kencang tidak hanya mempengaruhi lahan sawah, tetapi juga dapat menyebabkan bencana lain seperti banjir dan longsor di beberapa titik di Kabupaten Bantul.

“Kami sudah menyikapi cuaca hujan yang berpotensi terhadap banjir dan longsor itu dengan berbagai kegiatan. Kami sudah melakukan rapat koordinasi dengan seluruh kapolsek sampai BMKG,” ucapnya

Dari situ, pihaknya juga sudah melakukan aktivasi seluruh pos banjir longsor (bansor) di seluruh kalurahan di Kabupaten Bantul dan menerbitkan SK Darurat Banjir-Longsor dari 1 November-31 Desember 2024.

“Untuk SK darurat itu bisa diperpanjang jika kondisi cuaca hujan masih berlangsung dengan intensitas tinggi dan kerap terjadi bencana. Nah itu tindakan yang sudah kami lakukan,” tandas Agus.

Baca Juga :  Akibat Hujan Deras dan Angin Kencang di Bantul: Beberapa Pohon Tumbang, Tidak Ada Korban Jiwa