Pintasan.co, Jakarta – Lima negara Arab—Arab Saudi, Mesir, Yordania, Uni Emirat Arab, dan Qatar—menyatakan penolakan tegas terhadap segala bentuk pemindahan paksa warga Palestina dari Jalur Gaza.
Pernyataan ini disampaikan oleh para menteri luar negeri kelima negara dalam pertemuan di Kairo pada Sabtu (1/2), menyusul usulan Presiden AS Donald Trump untuk melakukan relokasi warga Palestina ke Mesir dan Yordania.
Kelompok negara ini menegaskan bahwa mereka menolak segala tindakan yang melanggar hak fundamental warga Palestina, termasuk pembangunan permukiman, pengusiran, penghancuran rumah, aneksasi, serta pemindahan paksa dalam bentuk apa pun.
Menurut AFP, kelima negara ini tetap berharap dapat bekerja sama dengan pemerintahan Trump untuk mencapai perdamaian di Timur Tengah berdasarkan solusi dua negara.
Pertemuan di Kairo ini juga dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Liga Arab, Ahmed Aboul Gheit, serta Hussein al-Sheikh dari Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).
Mesir dan Yordania, yang merupakan sekutu utama AS di kawasan, telah berulang kali menolak gagasan Trump terkait pemindahan warga Gaza.
Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi bahkan menegaskan bahwa memindahkan rakyat Palestina dari tanah mereka adalah “ketidakadilan yang tidak bisa diterima.”
Sementara itu, Trump terus mengeluarkan kebijakan kontroversial sejak dilantik sebagai presiden pada 20 Januari lalu.
Tim transisinya dikabarkan tengah mempertimbangkan opsi relokasi sebagian dari lebih dari 2 juta warga Gaza ke negara lain selama proses rekonstruksi wilayah yang hancur akibat agresi Israel sejak Oktober 2023.