Pintasan.co, Semarang – Petani di Kabupaten Grobogan yang gagal panen akibat banjir dalam beberapa hari terakhir akan menerima bantuan bibit dan pupuk dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Kementerian Pertanian.

Langkah ini diambil sebagai upaya pemerintah untuk menjaga ketahanan pangan meskipun terjadi bencana alam.

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menegaskan bahwa Pemprov Jateng akan memastikan bantuan sampai kepada petani yang terdampak banjir.

“Masalah sawah yang terdampak banjir, tentu akan kami lihat nanti. Kita akan tanggung jawab karena kita punya BUMD yang menangani bidang pangan itu. Nanti kita hitung, kita bantu, Insya Allah. Tidak perlu khawatir,” ujar Gus Yasin saat mendampingi Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono dalam kunjungannya ke gerai pangan murah di PT Pos Indonesia Kantor Cabang Utama Semarang, Senin (10/3/2025).

Gus Yasin menambahkan bahwa Pemprov Jateng dan Pemerintah Kabupaten Grobogan akan berkolaborasi untuk menghitung jumlah petani yang terdampak banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Tuntang dan Klitih, serta meluapnya Sungai Tuntang, Lusi, dan Glugu.

Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, menegaskan bahwa setelah banjir surut, petani tidak seharusnya terbebani dengan biaya untuk menanam kembali.

Oleh karena itu, bibit akan diberikan secara gratis agar petani dapat segera kembali bertani.

“Kita perlu memastikan petani tidak terbebani. Bibit harus disalurkan tanpa biaya agar mereka bisa kembali menanam dengan cepat,” kata Sudaryono.

Selain itu, pihaknya juga akan memanfaatkan alat mesin pertanian (alsintan) yang telah ada untuk mempercepat dan mempermudah proses pengolahan tanah setelah banjir.

“Kita percepat proses tanam dengan alsintan, supaya lahan segera bisa digarap kembali,” tambahnya.

Sudaryono juga menyampaikan bahwa Kementerian Pertanian (Kementan) telah melakukan koordinasi dengan PT Pupuk Indonesia untuk memastikan petani yang mengalami gagal panen dapat mengakses pupuk dengan lebih mudah.

“Kita sedang mengupayakan agar ada perlakuan khusus bagi petani yang terdampak banjir. Bisa melalui program CSR (Corporate Social Responsibility) atau mekanisme lain yang memungkinkan mereka mendapatkan pupuk dengan lebih mudah,” jelasnya.

Baca Juga :  Megawati Larang Kepala Daerah PDIP Ikut Retret di Akmil, Begini Respons Dasco