Pintasan.co, Jakarta – Gubernur Jakarta, Pramono Anung, berencana merancang penanda batas wilayah administrasi di Jakarta, mulai dari kecamatan, kota, hingga kelurahan, dengan menonjolkan elemen-elemen budaya Betawi.

Hal tersebut dilakukan sebagai upaya menegaskan identitas budaya Betawi di Jakarta.

“Saya sudah merancang nanti setelah Lebaran batas antarkecamatan, batas antarkota, bahkan kalau perlu batas antar kelurahan, maka nuansa batasnya itu adalah nuansa Betawi,” ujar Pramono setelah meresmikan Balai Warga di kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan, Kamis (27/3/2025).

Pramono saat ini sedang mempersiapkan desain yang sesuai.

“Saya lagi desain itu nanti kalau sudah jadi maka kita akan segera lakukan, sehingga warna kebetawiannya itu menjadi ada dan tampak,” ucapnya.

Pramono menyampaikan bahwa langkah ini merupakan amanat dari Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 tentang Daerah Khusus Jakarta, yang menegaskan bahwa budaya utama Jakarta adalah budaya Betawi.

Bahkan, dia pun memuji desain Balai Warga Ciganjur yang telah mengadopsi unsur budaya Betawi.

“Ini merupakan prakarsa yang sangat baik. Nantinya akan ada yang namanya lembaga adat Betawi. Ini menjadi cikal bakal untuk yang namanya Betawi itu,” ungkap Pramono.

Budaya Betawi akan menjadi bagian dominan dalam berbagai acara formal di Jakarta.

Akan tetapi, tidak menghilangkan bagi budaya lain untuk berkembang.

“Betul-betul menjadi budaya yang dijunjung tinggi. Walaupun budaya yang lain tetap berkembang karena Jakarta ini menjadi kota multikultur. Tetapi budaya keseharian acara-acara formal yang dominan adalah Betawi,” imbuh Pramono.

Baca Juga :  Korban Serangan Udara Israel Mencapai 16 Orang