Pintasan.co, Jakarta – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan mitra-mitranya mengajukan permintaan dana sebesar 275 juta dolar AS pada Jumat (11/4) untuk memperkuat penanganan darurat pascagempa besar yang melanda Myanmar.

Dana ini merupakan tambahan dari Rencana Kebutuhan dan Respons Kemanusiaan 2025, dan ditujukan untuk menjangkau sekitar 1,1 juta orang yang sangat membutuhkan bantuan segera, ungkap Stephane Dujarric, juru bicara Sekjen PBB, dalam konferensi pers harian.

Sejak gempa mengguncang wilayah tengah Myanmar pada 28 Maret lalu, badan-badan PBB telah menyalurkan bantuan darurat seperti layanan medis, tempat tinggal sementara, air bersih, dan makanan.

Untuk memperkuat respons ini, Dana Tanggap Darurat Pusat PBB juga menambahkan alokasi 5 juta dolar AS, setelah sebelumnya mengucurkan dana dalam jumlah yang sama beberapa minggu lalu.

Gempa tersebut menambah beban krisis kemanusiaan yang telah berlangsung lama di Myanmar. Setidaknya 2 juta orang kini masuk dalam kategori sangat membutuhkan bantuan, di samping hampir 20 juta lainnya yang telah membutuhkan dukungan kemanusiaan sebelum bencana terjadi.

Badan kemanusiaan melaporkan bahwa korban terdampak sangat membutuhkan layanan kesehatan, pasokan air minum, makanan, serta barang-barang penting lainnya seperti tenda, fasilitas sanitasi, dan perlengkapan kebersihan diri.

PBB menyerukan kepada komunitas internasional untuk segera meningkatkan bantuan dana dan memastikan jalur distribusi bantuan dapat diakses secara cepat dan tanpa hambatan, terutama bagi kelompok yang paling rentan di seluruh Myanmar.

Baca Juga :  Jepang Jatuhkan Denda Rp3,03 Miliar kepada Dewi Soekarno karena Kasus PHK