Pintasan.co, Jakarta – Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi umat Katolik, sempat menyampaikan pesan penuh empati dan seruan damai untuk wilayah Gaza, Palestina, hanya sehari sebelum dirinya meninggal dunia.
Dalam pesan Paskah yang dikutip dari Reuters, Paus menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap kondisi Gaza yang digambarkannya sebagai “dramatis dan menyedihkan”.
Karena kondisi fisiknya, pesan tersebut disampaikan melalui ajudan yang menemaninya saat memberikan berkat kepada umat dari balkon Basilika Santo Petrus, Minggu (20/4/2025).
“Saya merasakan kedekatan dengan penderitaan seluruh rakyat Israel dan Palestina,” tulis Paus dalam pesannya.
Lebih lanjut, beliau meminta kedua pihak yang bertikai, yaitu Hamas dan Israel, untuk menghentikan kekerasan, membebaskan para sandera, dan memulai jalan menuju perdamaian.
“Saya menyerukan agar segera dilakukan gencatan senjata, pembebasan para sandera, dan bantuan bagi mereka yang kelaparan serta merindukan masa depan yang damai,” demikian bunyi imbauan Paus.
Komitmen Perdamaian yang Konsisten
Paus Fransiskus bukan hanya kali ini menyoroti konflik di Palestina. Dalam pesan Natal pada 25 Desember 2023, ia telah menyinggung gencatan senjata dan mengecam korban anak-anak dalam perang, menyebut mereka sebagai “Yesus kecil masa kini”.
Ia juga mengkritik keras serangan Israel yang dianggapnya sebagai “panen mengerikan” atas warga sipil tak bersalah.
Dalam kesempatan itu, Paus juga menyampaikan kritik terhadap industri persenjataan yang disebutnya mengendalikan jalannya peperangan layaknya boneka dalam sandiwara.
Tak hanya untuk Palestina, beliau juga menyerukan perdamaian bagi berbagai wilayah konflik lain seperti Ukraina, Suriah, Yaman, Lebanon, Armenia, dan Azerbaijan. Hak-hak sipil dan imigran pun tak luput dari perhatiannya.
“Semoga perdamaian benar-benar terwujud di Israel dan Palestina, di mana perang telah menghancurkan kehidupan masyarakat. Saya memeluk mereka semua, terutama komunitas Kristen di Gaza dan seluruh Tanah Suci,” ujar Paus dalam pesan terakhirnya yang menyentuh banyak hati.