Pintasan.co, Jakarta – Dadan Hindayana, Kepala Badan Gizi Nasional menyampaikan penyebab dugaan keracunan Makan Bergizi Gratis di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan.
Diketahui, sebelumnya jumlah siswa yang diduga keracunan makan bergizi gratis di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumsel mencapai 121 orang.
Dia pun menuturkan bahwa penyebab keracunan di sana adalah karena masakan terlalu awal dimasak.”Baik yang di Bandung, maupun di Tasik, maupun di PALI yang baru terjadi itu karena masakan terlalu awal dimasak dan tidak cepat untuk bisa di-delivery,” ujar Dadan Hindayana dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (6/5/2025).
Pihaknya, kata Dadan, telah memperbaiki prosedur menyikapi kasus keracunan ini. Bahkan, kata dia bahwa seleksi bahan baku akan lebih ketat.
“Karena ini terjadi di PALI di mana ikan diterima hari Jumat kemudian dimasukkan ke dalam freezer, kemudian pada saat dimasak dikeluarkan, kemudian diolah setengah matang, setelah diolah setengah matang masuk lagi ke dalam freezer, kemudian diolah,” ucapnya.
“Dan setelah dites dalam keadaan baik, tapi terjadi di lapangan. Kami kemudian memutuskan pemilihan bahan baku harus lebih selektif, mungkin lebih fresh akan lebih baik,” lanjutnya.