Pintasan.co, Gowa – Pemerintah Kabupaten Gowa menargetkan angka prevalensi stunting menurun hingga mencapai 18 persen pada akhir tahun 2025.
Target ini disampaikan oleh Wakil Bupati Gowa, Darmawangsyah Muin, saat menghadiri Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Sulawesi Selatan di Makassar, Kamis (8/5/2025).
Menurut Darmawangsyah, prevalensi stunting di wilayahnya mengalami penurunan signifikan dalam setahun terakhir.
Pada 2022 angka stunting tercatat sebesar 33 persen, sementara pada 2023 turun menjadi 21,1 persen — penurunan sebesar 11,9 persen.
“Capaian ini menunjukkan progres yang baik. Untuk 2024, meskipun datanya belum resmi dirilis, kami optimistis angka stunting bisa ditekan ke 18 persen, bahkan mungkin lebih rendah,” kata Darmawangsyah.
Ia juga menekankan pentingnya dukungan dari berbagai pihak, termasuk Pemerintah Provinsi Sulsel dan pemerintah pusat, terutama terkait dengan sinergi anggaran.
“Upaya menurunkan stunting tidak bisa dilakukan oleh pemerintah kabupaten sendiri. Perlu ada sinergi anggaran dan pembagian peran yang jelas antara pusat, provinsi, dan daerah agar program tidak tumpang tindih,” tambahnya.
Dalam rapat koordinasi tersebut, Kepala Dinas PPPA-Dalduk KB Sulsel, Andi Mirna, menyampaikan bahwa TPPS melibatkan 160 tim dari berbagai instansi dan Tim Penggerak PKK se-Sulsel, termasuk partisipasi dari 15 Wakil Bupati dan Wakil Wali Kota.
Ia berharap koordinasi ini mampu menyatukan visi dan misi seluruh daerah dalam memperkuat upaya lintas sektor untuk mengatasi stunting secara menyeluruh.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sulsel, Fatmawati Rusdi, memberikan apresiasi atas capaian sejumlah kabupaten/kota dalam menurunkan angka stunting.
“Sinergi yang telah terbentuk jangan sampai terputus di sini. Seluruh pihak harus aktif terlibat agar target penurunan stunting di Sulawesi Selatan bisa tercapai,” ujarnya.
Rapat koordinasi ini turut dihadiri sejumlah pejabat dari Kabupaten Gowa, termasuk Kepala Bappeda Gowa Sujjadan, Kepala Dinas PPKB Sofyan Daud, Kepala Dinas Kesehatan drg Abdul Haris Usman, serta Sekretaris Dinas PMD Rizki Wahyuni.