Pintasan.co, Kulon Progo – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo baru-baru ini memperoleh pencairan dana sebesar Rp700 juta yang bersumber dari pos Belanja Tak Terduga (BTT) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Menurut Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kulon Progo, Budi Prastawa, dana tersebut akan digunakan untuk menangani dampak bencana hidrometeorologi.

“Terutama untuk memperbaiki infrastruktur yang terdampak bencana,” kata Budi, Jumat (16/05/2025).

Ia mencontohkan perbaikan talud yang mengalami kerusakan akibat longsor.

Perbaikan akan dilakukan melalui koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kulon Progo.

Sebagian dana juga dialokasikan untuk penanggulangan bencana lainnya, termasuk pengadaan logistik.

Budi menyampaikan bahwa dana tersebut direncanakan untuk mendukung kegiatan penanganan hingga akhir bulan Mei ini.

“Kami meyakini dana tersebut masih cukup sampai bulan Mei untuk penanganan bencana,” ujarnya.

Budi mengatakan pihaknya saat ini masih fokus pada mitigasi bencana hidrometeorologi.

Pasalnya, hujan masih terus turun dan berisiko menimbulkan bencana seperti tanah longsor.

Daerah yang paling rentan terhadap longsor akibat curah hujan tinggi berada di kawasan Pegunungan Menoreh.

Sejumlah upaya antisipatif telah disiapkan guna mengurangi potensi korban akibat peristiwa longsor.

“Masyarakat kami imbau untuk tidak khawatir namun tetap waspada terhadap bencana longsor,” kata Budi.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Kulon Progo, Heri Darmawan, mengungkapkan bahwa sistem peringatan dini longsor (Early Warning System/EWS) telah dipasang di sejumlah wilayah rawan.

Saat ini, sedikitnya tiga titik dengan tingkat kerawanan tinggi telah dilengkapi EWS. Ketiga lokasi tersebut meliputi Kalurahan Gerbosari di Kapanewon Samigaluh, Kalurahan Banjararum di Kapanewon Kalibawang, serta Kalurahan Giripurwo di Kapanewon Girimulyo. Masing-masing titik telah dipasangi minimal dua unit alat EWS longsor.

“Semua unit EWS longsor tersebut dalam kondisi menyala dan bisa digunakan,” ungkap Heri.

Baca Juga :  Puan Maharani: DPR Akan Tinjau Langsung Lokasi Bencana di Sukabumi