Pintasan.co, Jakarta – Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, mengungkapkan bahwa jadwal pertemuan kelima dalam rangka perundingan nuklir antara Iran dan Amerika Serikat sudah ditetapkan.

Namun, tanggal tersebut masih menunggu konfirmasi resmi sebelum dapat diumumkan kepada publik.

Pernyataan ini disampaikan Araghchi saat menghadiri pembukaan Forum Dialog Teheran yang berlangsung pada Minggu pagi di Institut Studi Politik dan Internasional Kementerian Luar Negeri Iran. Forum tersebut dihadiri oleh pejabat tinggi dari Iran dan sejumlah negara di kawasan Timur Tengah.

“Tanggal (untuk berunding dengan AS) sudah ditentukan, tetapi masih perlu disetujui… (dan) akan segera diumumkan,” ujar Araghchi kepada wartawan saat jeda acara.

Sebelumnya, Iran dan AS telah menggelar beberapa putaran perundingan: putaran pertama, ketiga, dan keempat berlangsung di Oman masing-masing pada 12 April, 26 April, dan 11 Mei. Sementara itu, putaran kedua digelar di Roma pada 19 April.

Iran merupakan salah satu penandatangan perjanjian nuklir tahun 2015, yang juga melibatkan China, Prancis, Rusia, Inggris, Amerika Serikat, Jerman, serta Uni Eropa.

Dalam perjanjian yang dikenal sebagai JCPOA ini, Iran sepakat untuk membatasi program nuklirnya sebagai imbalan atas pencabutan sanksi internasional.

Namun, pada tahun 2018, pemerintahan Presiden Donald Trump secara sepihak menarik Amerika Serikat dari kesepakatan tersebut dan kembali memberlakukan sanksi terhadap Iran.

Akibatnya, kesepakatan tersebut praktis runtuh. Sebagai respons, Iran mulai mengurangi komitmennya terhadap JCPOA, termasuk mencabut pembatasan pada penelitian nuklir dan tingkat pengayaan uranium.

Baca Juga :  Google Maps Ubah Nama Teluk Meksiko Menjadi Teluk Amerika