Pintasan.co, Bantul – Sejumlah warga di Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, mengaku kesulitan menjalankan aktivitas akibat aksi offbid yang dilakukan para driver ojek online (ojol) pada Selasa (20/5/2025).

Selama beberapa tahun terakhir, keberadaan ojol dianggap sangat membantu masyarakat dan pelaku usaha dalam menjalankan berbagai kegiatan sehari-hari.

“Biasanya, saya kan pakai jasa Ojol ya untuk jemput anak sekolah. Karena, saya dan istri, kalau siang kerja, jadi enggak ada yang jemput anak pulang sekolah. Tapi, kalau pagi ya kadang yang nganter gantian,” kata Joko (38), karayawan swasta sekaligus warga Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul.

Ia mengungkapkan rasa sedih atas aksi tersebut. Namun karena tak punya banyak pilihan, Joko memutuskan untuk sementara meninggalkan tugasnya guna menjemput anaknya yang masih bersekolah di tingkat SMP.

“Lah, karena ada aksi offbid gini, ya mau enggak mau ada yang ngalah untuk jemput anak saya. Mau gimana lagi. Mau minta tolong orang atau tetangga, ya enggak enak, karena mereka pasti sibuk juga,” tuturnya.

Senada, Yatmi (49), salah karyawan perusahaan swasta sekaligus warga Kapanewon Bantul, Kabupaten Bantul, mengaku harus meminta bantuan kepada orang lain untuk mengantar dan menjemputnya bekerja.

“Saya kan enggak bisa naik motor. Terus, suami saya tu pernah kecelakaan, jadi agak trauma mau naik motor. Jadi, sudah sekitar tiga tahun lah saya pulang pergi naik Ojol. Tapi, karena ada offbid, ya saya jadi terpaksa harus bonceng orang lain untuk berangkat dan pulang kerja,” jelasnya.

Yatmi mengaku awalnya tidak mengetahui adanya aksi offbid hari ini karena tidak mengikuti berita dan tidak menerima informasi apa pun. Pagi tadi, ia sempat membuka aplikasi ojek online untuk memesan layanan, namun tidak berhasil mendapatkan driver.

“Karena lama nunggu dan takut telat, akhirnya saya telepon temen buat bonceng. Kebetulan ada yang searah antara jalannya ke kantor. Yaudah jadinya bonceng,” ucap dia.

Dampak offbid ternyata juga dirasakan oleh para pelaku warung makan di Bumi Projotamansari. Seperti yang dirasakan oleh salah satu pemilik warung makan di Jalan Bantul, Kapanewon Bantul, Eko (53). 

“Tempat saya ini biasanya yang beli pakai Ojol. Gara-gara offbid, jadi ya agak sepi. Tapi, tadi ada kok yang akhirnya milih datang pake motor ke warung saya untuk beli makan,” tandas dia.

Baca Juga :  2.000 Rumah Subsidi untuk Driver Ojol: Solusi Pemerintah Untuk Kesejahteraan Mitra Gojek