Pintasan.co, Yogyakarta – Kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta masih ramai oleh warga yang berswafoto atau sekadar duduk-duduk.
Titik Nol Kilometer adalah tempat wisata yang sering dikunjungi oleh warga lokal dan turis yang memiliki banyak sejarah.
Di sekitar titik nol kilometer, ada bangunan besar peninggalan Belanda, atau loji, di kiri dan kanan.
Kawasan nol kilometer juga dekat dengan Malioboro, Pasar Beringharjo, serta kawasan Jalan Wijilan yang selalu dipadati wisatawan.
Pada malam hari, sepanjang trotoar sekitar perempatan Jalan Jendral Ahmad Yani dan Jalan KH Ahmad Dahlan menjadi tempat nongkrong baik warga sekitar, wisatawan maupun komunitas.
Tempat ini tidak pernah sepi karena suasana yang nyaman dan sunyi membuat setiap hari banyak orang yang ingin mengunjungi.
Di seberang jalan ada kantor Bank BNI terletak di dekat perempatan Titik Nol Kilometer.
Seorang pengunjung mengatakan bahwa di Yogyakarta membuat kangen baik dari orang-orangnya maupun tempat wisata.
“Kami datang ke yogya karena ada study tour dan hari ini kami pergi ke tempat wisata lainnya seperti Pantai Parangtritis, dan Monumen Jogja Kembali, pasti bakal kangen suasana di kota ini sangat istimewa,” kata Pina saat dijumpai titik nol kilometer.
Menurut Pina dia sangat senang ke Jogja kembali karena di kota ini adalah suasana yang nyaman.
Kesan selama dia di Jogja adalah tempat Malioboro di tempat ini dia mendapat teman baru baik lokal maupun turis.
“Selama kita disini tidak ada culture shock karena warganya ramah-ramah dan sopan, makanan disini juga enak jadi itulah yang membuat kita nyaman,” lanjutnya.
Sementara itu, Pina mengatakan ekspektasi dan realita sebelum dan sesudah di Jogja sama hanya saja yang membedakan adalah perbedaan bangunan yang dahulu itu lebih usang sedangkan sekarang banyak bangunan baru dan tempat wisata baru di sekitar daerah titik nol kilometer.
“Kalau dulu pas zaman SD kesini itu banyak bangunan yang sudah rapuh dan rusak, sekarang jauh lebih bagus karena banyak bangunan baru dan makin cantik pada saat malam hari,” ujarnya.