Pintasan.co, Jakarta – Menteri Luar Negeri Suriah, Asaad al-Shaibani, menyambut positif keputusan Uni Eropa yang mengakhiri sanksi ekonomi terhadap negaranya.

Ia menyebut langkah tersebut sebagai “kemenangan bersejarah” bagi seluruh rakyat Suriah.

“Kami, bersama rakyat kami, telah mencapai kemenangan bersejarah melalui pencabutan sanksi Uni Eropa terhadap Suriah,” tulis Shaibani dalam pernyataannya di platform X.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada negara-negara anggota Uni Eropa yang turut berperan dalam pengambilan keputusan ini, yang menurutnya akan mendorong terciptanya keamanan, stabilitas, dan kemakmuran di Suriah. Shaibani menegaskan bahwa rakyat Suriah berhak mendapatkan masa depan yang cerah dan sejahtera.

Pernyataan tersebut dirilis tak lama setelah Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Kaja Kallas, secara resmi mengumumkan pencabutan sanksi terhadap Suriah.

“Hari ini, kami mengambil keputusan untuk mencabut sanksi ekonomi terhadap Suriah. Kami ingin membantu rakyat Suriah membangun kembali Suriah yang baru, inklusif, dan damai,” ujar Kallas melalui unggahannya di X.

Tak hanya Uni Eropa, Amerika Serikat juga dilaporkan mencabut sanksi terhadap Suriah. Sanksi tersebut awalnya diberlakukan pada tahun 1979 dan diperluas secara signifikan pada 2011 atas perintah Presiden Donald Trump.

Baca Juga :  Israel Tingkatkan Serangan ke Suriah, Sasar Wilayah Druze Dekat Damaskus