Pintasan.co, Luwu Timur – Bupati Luwu Timur, H. Irwan Bahri Syam, mengajak seluruh perusahaan swasta di wilayahnya untuk turut berperan aktif dalam mempercepat penanganan masalah stunting.

Hal ini ia sampaikan usai membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Percepatan Penurunan Stunting tingkat Kabupaten yang digelar di Gedung Sasana Praja, Kantor Bupati Luwu Timur, pada Kamis, 22 Mei 2025.

Acara tersebut turut dihadiri oleh Kepala BKKBN Sulawesi Selatan, Shodiqin, para kepala desa, kepala puskesmas se-Luwu Timur, serta para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Rakor ini juga dirangkaikan dengan kegiatan sosialisasi Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) dan peluncuran pedoman serta diseminasi strategi komunikasi perubahan perilaku untuk percepatan pencegahan stunting.

Dalam sambutannya, Bupati Irwan menegaskan pentingnya kolaborasi dari semua elemen, baik pemerintah maupun swasta, guna mendukung program nasional percepatan penurunan stunting di daerah.

“Kami sangat berharap perusahaan swasta ikut serta menjadi bagian dari solusi. Peran mereka sebagai orang tua asuh dapat memberikan dampak nyata dalam pemenuhan kebutuhan gizi anak-anak kita yang rentan,” ujar Bupati, sebagaimana dikutip dari inputrakyat.co.id

Menurut Irwan, dengan adanya komitmen pihak swasta untuk menjadi orang tua asuh, mereka diharapkan mampu membiayai kebutuhan gizi anak-anak stunting, sehingga intervensi pencegahan bisa berjalan lebih optimal.

Ia juga menambahkan bahwa pemerintah daerah akan segera menjadwalkan pertemuan bersama seluruh perusahaan swasta guna membahas peran konkret mereka.

Selain itu, ia mendorong agar seluruh kepala OPD di Luwu Timur juga mengadopsi pola yang sama, yaitu mengasuh satu hingga tiga anak stunting sesuai kapasitasnya.

“Dari total 34 OPD yang kita miliki, masing-masing bisa membina beberapa anak. Kalau setiap perusahaan juga melakukan hal yang sama, kita optimis angka stunting akan terus menurun secara bertahap,” ungkapnya, sebagaimana dikutip dari inputrakyat.co.id

Namun demikian, Bupati Irwan juga mengakui bahwa hingga saat ini angka stunting di Kabupaten Luwu Timur masih cukup tinggi.

Baca Juga :  Sekretaris Jenderal PBB Kecam Israel atas Pembatasan Kegiatan UNRWA

Berdasarkan data terbaru, terdapat sekitar 974 anak stunting, atau setara dengan 26 persen dari jumlah anak yang dipantau sejak tahun 2021 hingga 2023.

“Kenaikan ini menunjukkan bahwa keterlibatan seluruh pihak belum maksimal. Oleh karena itu, kami berharap kerja sama lintas sektor dapat segera ditingkatkan agar Program Nasional (Prognas) Penurunan Stunting bisa mencapai hasil yang diharapkan,” pungkasnya, sebagaimana dikutip dari inputrakyat.co.id