Pintasan.co, Jakarta – Pemerintah Tiongkok menyerukan dilakukannya investigasi menyeluruh atas insiden tembakan peringatan yang diarahkan kepada rombongan diplomat internasional di Jenin, Tepi Barat, Palestina, pada Rabu (21/5).
“China menyerukan penyelidikan penuh serta upaya untuk mencegah insiden seperti itu terjadi lagi,” ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Mao Ning, dalam konferensi pers di Beijing pada Kamis (22/5).
Menurut militer Israel, tembakan peringatan dilepaskan setelah iring-iringan diplomat menyimpang dari rute yang telah ditentukan dan masuk ke area terlarang. Tidak ada korban luka dalam kejadian tersebut.
“China mengikuti insiden tersebut dengan saksama. Kami dengan tegas menentang tindakan apa pun yang mengancam keselamatan dan keamanan personel diplomatik,” tegas Mao.
Rombongan tersebut terdiri dari 35 perwakilan diplomatik termasuk duta besar, konsul, dan diplomat dari berbagai negara seperti Mesir, Yordania, Maroko, Uni Eropa, China, Brasil, Rusia, India, Prancis, Inggris, dan sejumlah negara lain.
Kunjungan ini difasilitasi oleh Kementerian Luar Negeri Palestina agar para diplomat dapat menyaksikan langsung situasi memburuk akibat serangan militer Israel di wilayah pendudukan.
Mao Ning menekankan bahwa, mengingat meningkatnya ketegangan di Tepi Barat, pihak-pihak terkait — khususnya Israel — diharapkan menahan diri dan tidak melakukan tindakan yang lebih provokatif.
Sementara itu, Asisten Menteri Luar Negeri Palestina, Ahmed al-Deek, mengecam keras tindakan militer Israel terhadap para diplomat dan mendesak dihentikannya serangan terhadap warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat. Ia juga meminta agar Israel bertanggung jawab atas tindakan tersebut.
Militer Israel mengonfirmasi telah menembakkan tembakan peringatan dan menyampaikan penyesalan atas ketidaknyamanan yang terjadi.
Komandan Divisi Yudea dan Samaria dijadwalkan bertemu langsung dengan para diplomat untuk menyampaikan hasil awal penyelidikan.
Sejak dimulainya serangan besar Israel ke Gaza pada Oktober 2023, lebih dari 53.000 warga sipil Palestina di Gaza dilaporkan tewas menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Di Tepi Barat, serangan militer dan aksi kekerasan pemukim Israel telah menewaskan setidaknya 969 warga Palestina dan melukai lebih dari 7.000 lainnya.
Tindakan Israel di Gaza telah menuai kecaman global. Presiden Chile, Gabriel Boric Font, bahkan menuduh Israel melakukan pembersihan etnis di wilayah tersebut.