Pintasan.co, Jakarta – Jepang dan Amerika Serikat mencapai kesepahaman pada Jumat (waktu setempat) untuk membangun hubungan bilateral yang saling menguntungkan melalui negosiasi tarif, seperti dilaporkan oleh Kyodo News.

Kesepakatan ini terjadi setelah Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba melakukan pembicaraan melalui sambungan telepon dengan Presiden AS Donald Trump.

Panggilan tersebut dilakukan atas permintaan pihak AS dan berlangsung menjelang putaran ketiga pembicaraan tarif tingkat menteri di Washington.

Dalam diskusinya, Jepang kembali mendesak AS untuk meninjau ulang kebijakan tarifnya, terutama bea impor sebesar 25 persen terhadap kendaraan buatan Jepang.

Meskipun tarif “resiprokal” sebesar 24 persen saat ini ditangguhkan, AS tetap memberlakukan tarif dasar sebesar 10 persen, serta pungutan tambahan terhadap produk baja dan aluminium.

“Saya mengatakan bahwa saya berharap pertemuan tingkat menteri yang berlangsung secara produktif dan (Trump) setuju,” ujar Ishiba kepada awak media setelah percakapan berlangsung.

Ia juga menambahkan bahwa kedua pihak sepakat akan pentingnya memperkuat kerja sama bilateral, termasuk di ranah keamanan ekonomi.

Ishiba menegaskan posisi Jepang yang tidak berubah, yaitu tetap mendesak AS untuk mencabut kebijakan tarif yang diberlakukan.

Kedua pemimpin juga membuka kemungkinan untuk bertemu secara langsung di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 yang dijadwalkan berlangsung di Kanada pada 15–17 Juni.

Ishiba bahkan menyatakan dirinya siap mengunjungi Amerika Serikat untuk bertemu langsung dengan Trump jika situasi memungkinkan.

Baca Juga :  Dolar AS Merosot Akibat Kebijakan Tarif Impor Trump