Pintasan.co, Yogyakarta – Per Mei 2025, Pemerintah Kota Yogyakarta mencatat capaian realisasi fisik sebesar 41,93 persen, sementara realisasi keuangan berada pada angka 29,19 persen.
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, mendorong percepatan pelaksanaan program, khususnya bagi organisasi perangkat daerah (OPD) yang masih menunjukkan kinerja rendah.
“Jangan sampai ada salah satu, membuat profil penyerapan secara keseluruhan menjadi buruk. Perlu dicermati dan disikapi, untuk dicari jalan keluarnya seperti apa kalau memang terjadi masalah,” tandasnya, Selasa (24/6/2025).
Hasto meminta paket-paket pekerjaan fisik layaknya di Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPKP) yang masih berproses lelang dan kontrak, agar segera dilakukan akhir Juni.
Dengan begitu, pengerjaan dapat segera dimulai dan ada serapan keuangan, seperti untuk uang muka pekerjaan setidaknya sekitar 30 persen.
“Masalah deadline, kapan mau dilelang, kapan kontrak, kapan dimulai pekerjaan dan selesai kapan, supaya nanti kita tidak kedodoran,” cetusnya.
Termasuk realisasi pekerjaan dan kegiatan yang anggarannya bersumber dari alokasi Danais (Dana Keistimewaan) DIY, yang wajib diperhatikan pula.
Ia pun berharap, batas waktu pekerjaan proyek fisik tidak ditetapkan pada Desember, mengingat per tengah bulan tersebut sudah tutup buku.
“Lebih baik di-deadline paling telat November, karena kalau nanti ada apa-apa masih punya waktu. Yang kira-kira bisa dieksekusi, segera dieksekusi biar bisa terealisasi,” ucap Hasto.
Sementara, Sekretaris Dinas PUPKP Kota Yogyakarta Erna Susanti menyebut, target kinerja fisik OPD-nya sampai Mei 2025 mencapai 19,43 persen.
Namun demikian, ia mengakui bahwa capaian realisasi fisik riil baru mencapai sekitar 13,35 persen, sehingga terdapat deviasi sebesar 6,8 persen.
Beberapa kegiatan yang masih dalam tahap pelaksanaan dan menjadi fokus perhatian meliputi pembangunan sistem drainase perkotaan serta pemeliharaan berkala Jalan Sugeng Jeroni dan sekitarnya.
Selain itu, proyek lain yang tengah berlangsung antara lain pembangunan rumah susun di kawasan Muja Muju, pembangunan instalasi pengolahan air limbah domestik terpusat skala perkotaan, serta pemeliharaan tebing sungai.
“Terdapat enam paket pekerjaan yang sudah berkontrak mulai bulan Juni, yang diperkirakan bakal selesai paling lambat pertengahan Oktober,” tandasnya.
“Tiga paket pekerjaan masih proses pemilihan penyedia dan satu paket belum dilimpahkan. Kegiatan pemeliharaan berkala Jalan Sugeng Jeroni sudah ada pemenang dan rencana kontrak akhir Juni,” tambah Erna.