Pintasan.co, Mojokerto – Ternyata ada sebuah kolam air hangat di kawasan persawahan Kedungsari, Kelurahan Gunung Gedangan, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto, yang tengah menjadi sorotan.

Kolam tersebut terletak di balik Perumahan Tribuana Residence ini diduga kuat menjadi tempat berkumpulnya kaum homo.

Dugaan ini mencuat setelah ditemukan sejumlah barang mencurigakan di sekitar lokasi, seperti kondom bekas, pelumas, hingga CD pria.

Berikut Fakta-fakta Kolam Air Hangat Mojokerto yang Diduga Jadi Tempat Kaum Gay

1. Banyak Ditemukan Kondom, Pelumas, Sampai CD Pria

Terdapat sumber air hangat di tengah kolam dengan diameter sekitar 5 meter ini. Air hangat mengalir melalui 2 pancuran sekaligus ke dalam kolam. Sekilas tak ada yang aneh dari kolam ini. Yang membuatnya menarik adalah sampah yang bertebaran di sekitarnya.

Sampah-sampah di sekitar kolam didominasi saset sampo, bungkus sabun, kondom, pelumas, sabun cuci baju, bungkus pakaian dalam pria, hingga CD pria.

2. Sudah Menjadi Rahasia Umum untuk Tempat Gay

Ternyata, kolam ini disebut-sebut menjadi tempat kencan kaum gay. Informasi ini sudah menjadi rahasia umum warga Kedungsari.

“Informasinya menjadi tempat kaum homo, ada yang ciuman, juga mandi air hangat,” kata RB (40), warga Lingkungan Kedungsari kepada  di lokasi, Rabu (9/7/2025).

3. Aktivitas Berlangsung Malam Hari

Aktivitas kaum homo di kolam ini, lanjut RB, biasanya dilakukan di malam hari. Mereka datang dari luar Lingkungan Kedungsari. Usia mereka dari yang muda sampai yang sudah tua. Menurutnya, warga sekitar sudah berulang kali membubarkan mereka.

“Sudah sering dibubarkan warga karena homo menjijikkan, mereka menurut, tapi tiga hari kemudian datang lagi,” ungkapnya.

4. Tempat Bekas Proyek Gagal Pengeboran Minyak

Warga Kedungsari lainnya, SR (60) menuturkan, kolam air hangat ini bekas proyek gagal pengeboran minyak era 1990an. Akses masuk ke kolam cukup dekat dari depan rumahnya. Sehingga ia tahu kalau kaum gay biasa beraktivitas pukul 21.00-01.00 WIB.

Baca Juga :  Pj. Wali Kota Bandung Ajak Semua Elemen Masyarakat Bersinergi Kelola Sampah Kota

“Kadang 6 orang, paling banyak 10 orang, laki-laki semua, tidak ada yang perempuan. Aktivitas mereka saya tidak tahu, setahu saya cuma mandi,” terangnya.

5. Aktivitas Gay Mengganggu Ketenangan

SR menyebut aktivitas kaum gay di kolam air hangat ini terakhir kali tahun 2023. Sebab warga setempat kerap membubarkan mereka.

“(Dibubarkan) Karena mengganggu para pemuda sini. Akhir-akhir ini sudah tidak ada,” jelasnya.

6. Masih Kerap Mendengar Suara Aktivitas Para Pria di Kolam

Penuturan berbeda disampaikan salah satu warga Perumahan Tribuana Residence. Pihaknya mengaku masih kerap mendengar suara aktivitas para pria di kolam air hangat tersebut. Sebab lokasi kolam cukup dekat dengan rumahnya.

“Kegiatannya apa kami juga tidak tahu. Iya informasinya begitu (kumpulan kaum homo). Sekarang tidak seramai awal kami menempati rumah ini,” katanya.

“Suaranya laki-laki semua, iya dulu (gaduh). Saya pulang kerja malam kondisinya ramai, banyak sepeda motor, ada yang bawa mobil. Kegiatannya apa kami juga tidak tahu. Iya informasinya begitu (kumpulan kaum homo),” imbuhnya.

7. Satpol PP Kota Mojokerto Bakal Memantau Kolam Tersebut

Menanggapi viralnya kolam tersebut sebagai arena gay, Plt Kepala Satpol PP Kota Mojokerto Abdul Rachman Tuwo mengaku akan memantau kolam tersebut. Pemantauan juga melibatkan pemerintah Kelurahan Gunung Gedangan dan warga Kedungsari.

“Pihak kelurahan memberikan video saat mereka mandi-mandi menjelang subuh, dibubarkan warga karena hanya mandi. Terus kami pantau 2 hari ini, kami minta kelurahan aktif membantu. Apabila ada aktivitas mereka melakukan perbuatan (berkencan), kami gerebek,” pungkasnya.