Pintasan.co, Kediri – Untuk meningkatkan produktivitas tebu di Kabupaten Kediri, Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana akan mengawal ketersediaan pupuk. Hal ini karena arahan dari Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman dalam acara sarasehan nasional bersama petani tebu di perkebunan Jengkol, Plosoklaten, Selasa (15/7).
Tebu merupakan salah satu komoditas perkebunan andalan khususnya di kabupaten kediri. Pada tahun 2024 area tanam tebu mencapai 20.454 hektare dan ditargetkan naik 20.594 hektare pada tahun 2025.
“Kabupaten Kediri sebagai produsen tebu terbesar nomor dua di Jawa Timur, maka permasalahan pupuk (harus bisa) diselesaikan. Nanti saya akan komunikasi intens dengan beliaunya (Mentan),” kata Dhito dalam keterangan tertulis, Kamis (17/7/2025).
Dhito menyampaikan, produksi tebu di Kabupaten Kediri rata-rata antara 108-109 ton per hektare. Jumlah itu pun sudah di atas rata-rata yang ditetapkan Menteri Pertanian. Dhito menargetkan supaya rata-rata produksi tebu bisa naik.
“Kita mau kejar sampai 110 ton (per hektare). Itu bagian dari swasembada kita,” ungkapnya.
Dalam acara itu, Andi Amran mendorong peningkatan produktivitas tebu di tiap daerah guna mewujudkan swasembada gula nasional. Pemerintah siap membantu petani termasuk dalam mendukung pemenuhan pupuk.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak yang juga hadir dalam acara itu menyampaikan, Provinsi Jawa Timur menjadi penyumbang lebih dari setengah produksi gula di Indonesia.
Produksi gula di Jawa Timur, menurut Emil, pada musim kemarau 2024 mencapai 52 persen atau 16,8 juta ton yang dihasilkan dari luasan tanam 245.000 hektare.
“Kabupaten Kediri ini adalah penghasil tebu terbesar kedua di seluruh Jawa Timur. Total luas area per tahun di atas 20.000 hektare,” beber Emil pada acara itu.