Pintasan.co, Jakarta – Anggota Komisi VIII DPR RI, Nia Ammania, menekankan pentingnya pemerataan akses pendidikan di seluruh wilayah Indonesia, khususnya di daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau.

Ia meminta Kementerian Agama (Kemenag) bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) untuk lebih serius dalam memperhatikan kebutuhan pendidikan anak-anak di wilayah tertinggal.

“Kami memohon agar Kemenag dan KemenPPPA memberi perhatian lebih kepada daerah-daerah terpencil, agar tercipta akses pendidikan yang adil dan merata untuk seluruh anak bangsa,” ujar Nia saat melakukan kunjungan kerja reses Komisi VIII di Kantor Gubernur Jawa Timur, Sabtu (26/7/2025).

Menurutnya, masih banyak anak di pelosok negeri yang belum mendapatkan fasilitas pendidikan yang layak karena keterbatasan akses dan infrastruktur.

Hal ini menjadi perhatian serius Komisi VIII yang bertugas mengawasi kebijakan di bidang keagamaan dan sosial.

Tak hanya menyampaikan aspirasi, dalam kesempatan tersebut Komisi VIII juga menyerahkan bantuan untuk penguatan sektor pendidikan dan peningkatan kerukunan umat beragama di Provinsi Jawa Timur.

Bantuan tersebut mencakup pengembangan inkubasi bisnis dan peningkatan fasilitas sanitasi di lingkungan pesantren.

Wakil Ketua Komisi VIII, Singgih Januratmoko, berharap bantuan yang diberikan mampu memperkuat pendidikan agama yang inklusif dan mendorong semangat toleransi di tengah masyarakat.

“Kami ingin bantuan ini dimanfaatkan sebaik mungkin untuk memperkuat peran pesantren, mendorong pendidikan yang inklusif, dan mempererat harmoni sosial,” ungkap Singgih.

Langkah ini menjadi bagian dari upaya DPR memastikan implementasi kebijakan sosial-keagamaan di daerah berjalan optimal, sekaligus sebagai bentuk perhatian terhadap disparitas layanan pendidikan yang masih dirasakan di berbagai pelosok negeri.

Baca Juga :  Ini Pernyataan Pihak Kampus Unissula Terkait Dua Mahasiswa Tenggelam di Waduk Kampus