Pintasan.co, Luwu Timur – Polemik terkait program Kartu Luwu Timur Pintar (Lutim Pintar) yang disebut hanya sekadar janji politik akhirnya terbantahkan.
Dalam momentum peringatan HUT ke-80 RI di Lapangan Pendidikan, 17 Agustus 2025, pemerintah daerah membuktikan realisasi program tersebut dengan penyerahan simbolis kartu ke masyarakat penerima.
Seperti dilansir dari kutipnusantara.com, Bupati Luwu Timur, Ir. H. Irwan Bachri Syam, bersama Wakil Bupati Dra. Hj. Puspawati Husler menyerahkan langsung Kartu LuTim Pintar dan Kartu LuTim Lansia di 11 kecamatan.
Fakta ini menjadi bukti bahwa pemberitaan yang menuding kartu tersebut tidak pernah ada, tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan.
Bupati Irwan menegaskan, kartu tersebut merupakan identitas resmi masyarakat penerima bantuan pemerintah, sebagaimana yang dijanjikan pasangan Ibas-Puspa saat kampanye.
“Program ini kami jalankan bertahap karena pemerintahan baru enam bulan berjalan dan masih menggunakan anggaran warisan sebelumnya. InsyaAllah tahun 2026, program Kartu Pintar, Kartu Sehat, dan Kartu Lansia akan berjalan maksimal sesuai visi-misi kami,” ucapnya, dikutip dari kutipnusantara.com (17/8/2025).
Keterbatasan fiskal memang menjadi tantangan tersendiri. Untuk saat ini, penyaluran kartu masih dalam tahap percontohan.
Namun hal ini menunjukkan bahwa janji politik bukan sekadar wacana, melainkan mulai diwujudkan.
Wakil Bupati Puspawati menambahkan, “Kami mohon masyarakat bersabar. Tahun ini belum bisa maksimal, tapi fondasi sudah kami jalankan. Di APBD Perubahan sebagian anggaran sudah disiapkan, dan tahun 2026 program akan dimaksimalkan.”, sebagaimana dikutip dari kutipnusantara.com (17/8/20205).
Sejalan dengan arahan Presiden RI, Prabowo Subianto, pemerintah daerah menekankan bahwa implementasi program ini akan tetap berpijak pada prinsip efisiensi dan efektivitas anggaran.
Dengan begitu, bantuan melalui Kartu Lutim Pintar, Sehat, dan Lansia dapat berjalan optimal tanpa membebani keuangan daerah.
Menurut laporan kutipnusantara.com, dengan adanya penyerahan simbolis di 11 kecamatan, tudingan bahwa program ini hanya “ilusi politik” kini resmi terpatahkan.
Pemerintah mengimbau masyarakat untuk tetap tenang serta mendukung program pembangunan, agar janji visi-misi Ibas-Puspa terealisasi sepenuhnya pada tahun anggaran 2026.