Pintasan.co, Jakarta – Sekitar 3.600 warga negara Indonesia (WNI) memenuhi halaman Sekolah Indonesia Den Haag (SIDH) pada Minggu (17/8/2025) untuk mengikuti upacara peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI.
Duta Besar RI untuk Belanda, Mayerfas, bertindak sebagai inspektur upacara dan menekankan bahwa perayaan ini bukan sekadar mengenang jasa para pahlawan, tetapi juga menjadi ajang mempererat persaudaraan sesama diaspora Indonesia.
“Peringatan kemerdekaan ini adalah momentum untuk mengikat kembali rasa persaudaraan kita di tanah rantau. Bukan hanya mengenang perjuangan para pahlawan, tetapi juga meneguhkan identitas kita sebagai bangsa Indonesia di luar negeri,” ujar Mayerfas dalam keterangannya, Senin (18/8/2025).
Yang membuat perayaan kali ini semakin istimewa, hadirnya pelatih tim nasional sepak bola Indonesia, Patrick Kluivert, yang berasal dari Belanda.
Kehadirannya menambah semarak suasana sekaligus menjadi daya tarik tersendiri bagi para WNI yang hadir.
Tahun ini, peringatan HUT RI terasa lebih ramai karena jatuh pada hari Minggu sehingga partisipasi masyarakat meningkat.
Suasana kebersamaan kian terasa dengan dominasi busana tradisional dan batik yang dikenakan para peserta upacara.
Setelah prosesi resmi, lapangan SIDH seketika berubah menjadi arena pesta rakyat.
Beragam kegiatan seperti Panggung Gembira, lomba tradisional 17 Agustus, pameran karya mahasiswa, hingga bazar kuliner Nusantara digelar.
Makanan khas seperti sate, rendang, bakso, pempek, hingga es teler diserbu pengunjung yang rindu cita rasa tanah air.
Panggung hiburan turut menghadirkan penampilan band mahasiswa SIDH, musik kecapi-suling, DJ corner, musik pop, hingga peragaan busana Nusantara.
Tari-tarian tradisional berpadu dengan alunan dangdut yang membuat penonton ikut bergoyang bersama.
Keseruan bertambah ketika Dharma Wanita Persatuan, Paskibra, staf Kedutaan Besar, dan para tamu melakukan flash mob tarian Tabola Bole, menciptakan momen kebersamaan yang penuh kegembiraan.
Bagi anak-anak, tersedia pojok kreatif untuk menggambar, mewarnai, dan membuat kerajinan bertema kemerdekaan.
Sementara itu, berbagai lomba khas 17 Agustus seperti makan kerupuk, estafet karet, lomba isi air, hingga kontes Aura Farming menarik antusiasme peserta dari segala usia.
Perayaan akbar ini menjadi bukti eratnya solidaritas diaspora Indonesia di Belanda sekaligus wujud kerinduan mereka pada tanah air.