Pintasan.co, Jakarta – Kementerian Pertahanan (Kemenhan) menegaskan bahwa Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berkomitmen penuh dalam penyediaan anggaran untuk pembangunan 500 Batalyon Teritorial Pembangunan (BTP).
Dukungan ini dinilai krusial dalam merealisasikan program Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat sistem pertahanan nasional.
Kepala Biro Informasi Pertahanan Kemenhan, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang, menyampaikan bahwa proyek tersebut akan dijalankan secara bertahap.
“Dalam kurun lima tahun, targetnya setiap tahun akan dibangun 100 batalyon baru. Komitmen anggaran dari Kemenkeu menjadi faktor penting agar program ini berjalan sesuai rencana,” jelas Frega, Rabu (20/8/2025).
Ia menambahkan, batalyon teritorial ini tidak hanya berfungsi memperkuat pertahanan, tetapi juga bersifat multifungsi untuk mendukung program pemerintah di sektor kesehatan dan pertanian.
Di setiap batalyon, akan dibentuk kompi kesehatan yang berperan menghadapi ancaman biosecurity maupun situasi darurat non-militer, seperti pandemi Covid-19 dan bencana alam.
“Kompi kesehatan ini nantinya dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mendukung tugas Kementerian Kesehatan, khususnya ketika menghadapi masalah skala besar,” ungkap Frega.
Selain itu, batalyon juga akan dilengkapi kompi pertanian. Unit ini dirancang untuk membantu Kementerian Pertanian dalam meningkatkan ketahanan pangan sekaligus mengurangi ketergantungan impor.
“Sebanyak 1.800 personel TNI akan dilibatkan untuk mendampingi dan mengawasi agar program pertanian dapat berjalan optimal tanpa penyalahgunaan kewenangan,” tambahnya.
Prototipe pertama, Yonif TP 843/Patriot Yudha Vikasa (PYV) di Wanajaya, telah dikunjungi langsung oleh Menhan Sjafrie Sjamsoeddin bersama Menkes Budi Gunadi Sadikin, Mentan Andi Amran Sulaiman, serta Menkeu.
Dalam kesempatan itu, Menhan menekankan bahwa pembangunan batalyon ini merupakan wujud nyata kolaborasi lintas kementerian untuk mendukung visi Presiden.
“Langkah ini menjadi bukti bahwa upaya penguatan pertahanan dapat sekaligus berkontribusi pada sektor pembangunan nasional, baik di bidang kesehatan maupun pertanian,” pungkas Frega.