Pintasan.co, Semarang – Direktur LBH Semarang, Ahmad Syamsuddin Arief, mengungkapkan adanya indikasi upaya untuk melemahkan aksi Demo Pati jilid 2.
Namun, ia tetap optimistis bahwa aksi tersebut akan tetap digelar sesuai rencana pada Senin (25/8/2025).
“Sejauh ini memang ada upaya penggembosan terkait dengan aksi demo Pati yang kedua ini sehingga ada oknum yang kemudian menyatakan bahwa aksi itu akan batal,” terang Arief di Kota Semarang, Sabtu (23/8/2025).
Salah satu oknum tersebut yakni Ahmad Husein Hafid yang menyatakan demo Pati jilid 2 untuk melengserkan Bupati Sudewo batal digelar.
Arief menyampaikan pernyataan itu usai bertemu dengan Sudewo.
Menurutnya, keputusan yang diambil Husein bukanlah hasil musyawarah bersama Aliansi Masyarakat Pati Bersatu, melainkan keputusan pribadi.
Sebaliknya, massa tetap sepakat melanjutkan aksi karena tuntutan mereka belum terpenuhi.
“Ada kepentingan-kepentingan lain yang kemudian Husein di situ sudah dapat bisa jadi (keuntungan), selepas ketemu Bupati Sudewo sehingga dia kemudian menyampaikan kepada publik bahwa aksi batal,” bebernya.
Berhubung meyakini aksi demo Pati jilid 2 akan digelar, Arif bersama timnya sudah melakukan beberapa kali konsolidasi dengan massa aksi di Pati untuk membaca potensi-potensi yang akan terjadi saat aksi demonstrasi.
“Kami siapkan langkah dukungan terutama kepada para peserta aksi ketika mendapatkan kriminalisasi,” jelasnya.
Di sisi lain, ia mengecam tindakan kepolisian yang menggunakan gas air mata kedaluarsa pada tahun 2016 dan 2017.
Ia lebih mengecam keras kepada sebuah lembaga pembela HAM yang malah mendukung kepolisian melakukan penembakan gas air mata dengan dalih sudah sesuai prosedur.
“Lembaga itu tidak mengetahui kondisi pada waktu itu yang mana polisi menembakkan gas air mata secara sporadis ke permukiman warga, fasilitas atas umum dan masjid,” ujarnya
Polda Jawa Tengah bakal mengerahkan pasukan kembali pada gerakan aksi demonstrasi jilid II di Kabupaten Pati yang menuntut pelengseran Bupati Pati Sudewo.
Tak hanya pasukan, Polda Jateng bakal menyiapkan senjata gas air mata.
“Pada prinsipnya kita sesuai prosedur tetap menggunakan gas air mata,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jateng Kombes Pol Artanto di Mapolda Jateng, Rabu (20/8/2025).
Polda dalam melakukan pergeseran pasukan kepolisian ke Kabupaten Pati masih menunggu perkembangan informasi terbaru.
Jumlah personel yang nanti diturunkan juga tergantung eskalasi di wilayah tersebut.
“Ya, kami terus memantau dan melihat perkembangannya. Tentunya eskalasinya akan berbeda bisa naik atau sebaliknya turun. Kami harus memaksimalkan informasi yang ada,” kata Artanto.
Menurutnya, sejauh ini belum ada informasi pengajuan izin aksi demonstrasi ke kepolisian. Namun, pihaknya bakal terus melakukan pemantauan.
“Apapun kegiatan ke depan yang akan dilaksanakan oleh masyarakat, polisi harus siap memberikan jaminan keamanan kepada masyarakat yang untuk menyampaikan aspirasi atau pendapatnya,” terangnya.
Batal atau tidaknya acara demonstrasi tersebut, Artanto mengimbau masyarakat untuk menjaga kondusifitas wilayah dengan bekerja sama dengan para tokoh setempat baik tokoh pemuda, tokoh agama dan tokoh pemerintahan.
“Kita harapkan masyarakat Pati apabila tetap akan menyampaikan aspirasi atau pendapatnya itu dapat menyampaikan sesuai dengan aturan yang berlaku.Kita dari kepolisian menjamin masyarakat untuk berpendapat dan melaksanakan kegiatan orasi di muka umum,” tandasnya.