Pintasan.co, Jakarta – Istana Kepresidenan memberikan respons atas tragedi yang menimpa seorang pengemudi ojek online (ojol) yang terlindas kendaraan taktis Brimob saat aksi demonstrasi di sekitar Gedung DPR/MPR RI, Kamis malam (28/8).

Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, menegaskan bahwa pihak Istana terus melakukan koordinasi dengan kepolisian terkait penanganan aksi unjuk rasa. Ia mengimbau aparat untuk bersikap sabar dan menahan diri dalam menjaga keamanan.

“Kami meminta aparat kepolisian agar mengedepankan kehati-hatian dalam pengamanan, serta memberikan perhatian khusus terhadap peristiwa ini,” ujar Prasetyo dalam keterangan tertulis.

Kronologi Kejadian

Menurut saksi mata bernama Kevin, warga Rusun Bendungan Hilir II, insiden bermula ketika aparat mencoba menghalau massa di sekitar SPBU Pejompongan.

Sekitar pukul 19.25 WIB, sebuah kendaraan taktis melaju kencang tanpa memperhatikan keberadaan demonstran.

“Ada ojol yang jatuh, kemudian ditabrak, mobil tidak berhenti tapi justru terus melindas korban,” ungkap Kevin kepada Tempo.

Rekaman video yang beredar menunjukkan mobil rantis tersebut tetap melaju meski korban sudah terkapar. Sejumlah demonstran berusaha menghentikan kendaraan, namun gagal.

Selain itu, polisi juga melepaskan tembakan gas air mata ke arah pemukiman. Gas tersebut bahkan tercium hingga lantai sepuluh rusun. Warga, termasuk lansia dan anak-anak, ikut terdampak.

Identitas Korban

Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia, Igun Wicaksono, membenarkan adanya pengemudi ojol yang menjadi korban dalam insiden tersebut.

Awalnya beredar kabar bahwa korban bernama Umar, namun kemudian diklarifikasi sebagai Affan Kurniawan (21 tahun).

Affan dinyatakan meninggal dunia di RSCM, sementara satu korban lain, Moh Umar Amarudin, mengalami patah kaki dan dirawat di RS Pelni Petamburan.

Ketua Serikat Pekerja Angkutan Indonesia, Lily Pujiati, juga memastikan kebenaran identitas korban.

Baca Juga :  Sebuah Rumah di Pabedilan Cirebon Digerebek Polisi, 618 Botol Miras Berhasil Disita

Klarifikasi Kepolisian

Kapolda Metro Jaya, Irjen Asep Edi Suheri, mengonfirmasi bahwa korban jiwa dalam insiden tersebut hanya satu orang. Ia langsung mendatangi RSCM untuk menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga korban.

“Korban yang meninggal hanya satu orang. Untuk data korban lain, sampai saat ini belum ada laporan tambahan,” jelasnya.