Pintasan.co, – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan bahwa operasi militer negaranya di Gaza belum berakhir, meski tahap kedua kesepakatan gencatan senjata yang mencakup pembebasan sandera Israel dan tahanan Palestina akan segera dimulai.
Dalam pidato yang disiarkan secara nasional pada Minggu (12/10), Netanyahu menyebut rencana pembebasan 20 sandera yang masih hidup sebagai sebuah “momen bersejarah” bagi Israel.
“Di mana pun kami berjuang, kami menang,” ujarnya dengan nada tegas. “Namun, operasi ini masih jauh dari selesai.”
Netanyahu menambahkan bahwa Israel tetap menghadapi ancaman besar terhadap keamanannya. Ia memperingatkan bahwa sejumlah musuh Israel tengah berusaha untuk kembali memperkuat diri.
“Kami tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Keamanan rakyat Israel adalah prioritas utama kami,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Pertahanan Israel (IDF), Letnan Jenderal Eyal Zamir, menyatakan bahwa negaranya telah mencapai kemenangan signifikan terhadap Hamas.
Menurut Zamir, keberhasilan tersebut merupakan hasil dari kombinasi strategi tekanan militer yang konsisten dengan dukungan diplomatik yang intens di tingkat internasional.
Gencatan senjata tahap kedua ini menjadi bagian dari upaya untuk mengakhiri konflik berkepanjangan di Jalur Gaza, yang telah menimbulkan korban jiwa dan kehancuran besar di kedua belah pihak. Namun, pernyataan Netanyahu menunjukkan bahwa arah kebijakan Israel masih akan fokus pada keamanan dan kekuatan militer untuk waktu yang belum ditentukan.