Pintasan.co, Bandung — Asia Afrika Festival 2025 tak hanya menjadi ajang kebanggaan warga Bandung, tetapi juga dinilai sebagai model penyelenggaraan acara yang ideal oleh pemerintah pusat.
Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI, Rizky Handayani Mustafa, menilai festival ini memiliki empat unsur penting yang menjadikannya lengkap dan berdampak luas.
Menurut Rizky, sebuah kegiatan dapat disebut sukses bila mengandung empat elemen utama, yakni Hiburan (Entertainment) yang menarik perhatian publik, Pembelajaran (Education) yang memperkaya wawasan, Keterlibatan (Engagement) yang menghubungkan berbagai daerah dan negara, serta Pemberdayaan (Empowerment) bagi masyarakat setempat.
“Event yang berhasil bukan hanya ramai, tapi juga memberikan manfaat nyata. Asia Afrika Festival mampu menghadirkan keempat unsur itu dengan baik,” ujar Rizky saat ditemui di sela-sela acara, Sabtu (18/10/2025).
Ia menambahkan, tahun ini festival juga menegaskan komitmennya sebagai event berkelanjutan (sustainable event) dengan menghadirkan water station di berbagai titik lokasi guna mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
Langkah ini, kata Rizky, sejalan dengan arah kebijakan nasional pariwisata yang menempatkan prinsip sustainability sebagai pondasi utama pengembangan destinasi dan kegiatan wisata di Indonesia.
Tak hanya itu, Kemenparekraf juga tengah mendorong agar berbagai festival budaya di Indonesia dikembangkan menjadi event berbasis Intellectual Property (IP).
Dengan begitu, setiap kegiatan dapat memiliki nilai ekonomi yang berkelanjutan sekaligus memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional.
“Kami ingin kolaborasi seperti ini mendorong Indonesia naik kelas, menjadi destinasi utama bagi event-event berskala dunia,” tegas Rizky.
Melalui kolaborasi lintas sektor ini, Asia Afrika Festival diharapkan tidak hanya menjadi perayaan budaya, tetapi juga simbol kemajuan ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif yang berdaya saing global.