Pintasan.co, Sanana – Proyek pengaspalan jalan di kawasan Pasar Basanohi, Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara, menuai sorotan warga. Proyek yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kepulauan Sula Tahun Anggaran 2025 itu diduga dikerjakan tidak sesuai spesifikasi teknis.

Pantauan di lapangan menunjukkan, permukaan jalan yang baru selesai diaspal tampak kasar, berpori, dan berlubang di sejumlah titik. Kondisi ini dinilai jauh dari standar Hot Rolled Sheet (HRS) Base, yang seharusnya memiliki tekstur halus, padat, dan tahan lama.

“Baru selesai, tapi aspalnya sudah terlihat kasar dan bolong-bolong. Ini jelas tidak sesuai spesifikasi. Pemerintah harus turun tangan,” ujar Ama, warga setempat, Selasa (21/10/2025).

Menurutnya, proyek yang menelan anggaran lebih dari Rp2 miliar itu terkesan dikerjakan asal-asalan. Ia khawatir jalan tersebut tidak akan bertahan lama, terlebih menghadapi musim hujan dan padatnya aktivitas kendaraan di area pasar.

“Dengan kondisi seperti ini, satu dua bulan saja sudah pasti rusak. Ini hanya buang-buang anggaran rakyat,” tegasnya.

Lebih lanjut, Ama mendesak agar Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang saat ini diketahui berada di Kabupaten Kepulauan Sula segera melakukan audit terhadap proyek tersebut.

“Kalau BPK memang sedang di Sula, mereka harus turun langsung periksa proyek ini. Jangan tunggu sampai jalan rusak total. Uang negara jangan dibiarkan habis untuk pekerjaan yang tidak beres,” tambahnya.

Hingga berita ini diturunkan, pihak kontraktor pelaksana CV Rini Jaya belum memberikan klarifikasi atas kondisi proyek. Begitu pula dengan dinas teknis terkait, yang belum mengeluarkan pernyataan resmi maupun mengambil langkah evaluasi terhadap pekerjaan tersebut.

Baca Juga :  Generasi Muda Mathla’ul Anwar Bantah Isu Politisasi HIPMI, Dukung Rio Pawane sebagai Kandidat Kompeten