Pintasan.co, Bone – Di balik kesibukannya memimpin organisasi mahasiswa, Sujitno Ngadino, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Cahaya Prima (Uncapi), dikenal sebagai sosok yang sederhana, merakyat, dan penuh semangat perubahan.
Sujitno bukan tipe pemimpin yang hanya memberi arahan dari jauh. Ia kerap turun langsung bersama rekan-rekan mahasiswa dalam setiap kegiatan kampus maupun kegiatan sosial. Sikapnya yang rendah hati dan mudah bergaul membuatnya disegani sekaligus dekat dengan banyak kalangan.
Tak hanya aktif di lingkungan kampus, Sujitno juga dikenal luas karena kepeduliannya terhadap sesama. Ia menjadi motor penggerak berbagai aksi sosial dan dipercaya memimpin dua komunitas besar, yakni Millenial Peduli Bone dan Makassar Peduli. Melalui kedua organisasi tersebut, Sujitno rutin menginisiasi kegiatan kemanusiaan seperti bakti sosial,donasi pendidikan hingga bantuan untuk korban bencana.
“Bagi saya, menjadi pemimpin bukan soal posisi, tapi soal tanggung jawab dan ketulusan membantu orang lain,” pungkas Sujitno
Di bawah kepemimpinannya, BEM Uncapi semakin aktif menggelar kegiatan positif dan merangkul seluruh mahasiswa untuk bersama berkontribusi bagi kampus dan masyarakat.
Dengan kesederhanaan dan semangat peduli yang ia bawa, Sujitno Ngadino menjadi inspirasi bagi banyak mahasiswa bahwa kepemimpinan sejati lahir dari hati yang mau melayani, bukan hanya memerintah.
Bagi dirinya, menjadi pemimpin bukan sekadar jabatan, melainkan tanggung jawab untuk membawa perubahan positif. “Kepemimpinan itu soal hati. Kalau kita tulus membantu, pasti akan ada jalan untuk membawa kebaikan,” ujarnya.
Dengan semangat sederhana namun penuh makna, Ketua BEM Uncapi ini terus berkomitmen menghadirkan gerakan kemahasiswaan yang aktif, peduli, dan dekat dengan masyarakat. Ia percaya, perubahan besar dapat dimulai dari langkah kecil asalkan dilakukan bersama dan dengan niat yang tulus.