Pintasan.co, Luwu Timur Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam, melakukan kunjungan ke Kantor Pengelolaan dan Laboratorium Landfill Mining serta RDF Plant di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Jakarta, pada Sabtu (25/10/2025).

Kunjungan tersebut bertujuan untuk meninjau secara langsung proses dan teknologi pengolahan sampah menjadi Refuse Derived Fuel (RDF) atau bahan bakar alternatif yang diterapkan di fasilitas tersebut.

Teknologi RDF di Bantargebang dinilai berhasil mengubah sampah, termasuk plastik, menjadi sumber energi bernilai ekonomis sekaligus ramah lingkungan, seperti dilansir dari warta.luwutimurkab.go.id.

Menurut Bupati Irwan, Pemerintah Kabupaten Luwu Timur berencana mengadopsi sistem serupa sebagai proyek percontohan di daerahnya dengan melibatkan pihak industri pertambangan sebagai offtaker.

Upaya ini diharapkan menjadi solusi berkelanjutan dalam pengelolaan sampah sekaligus membuka peluang peningkatan nilai ekonomi limbah plastik di Luwu Timur.

“Ini bukan hanya soal mengurangi timbunan sampah, tetapi juga bagaimana limbah bisa memiliki nilai tambah dan dimanfaatkan sebagai energi untuk mendukung aktivitas industri,” ujar Irwan, dikutip dari warta.luwutimurkab.go.id.

TPST Bantargebang dikenal sebagai salah satu fasilitas pengolahan sampah terbaik di Indonesia, khususnya untuk wilayah padat penduduk seperti Jabodetabek.

Setiap harinya, sekitar 700 ton sampah dicacah dan diolah menjadi bahan bakar RDF yang diserap oleh PLN, menghasilkan nilai ekonomi hingga sekitar Rp580 juta per hari.

Inovasi ini menjadi contoh nyata pengelolaan sampah yang tidak hanya berorientasi pada kebersihan lingkungan, tetapi juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi daerah.

Melalui kunjungan ini, Pemerintah Kabupaten Luwu Timur berharap dapat menerapkan konsep pengolahan sampah menjadi energi sebagai bagian dari strategi besar menuju pembangunan hijau dan berkelanjutan di Bumi Batara Guru.

Dikutip dari warta.luwutimurkab.go.id, konsep tersebut dinilai sejalan dengan komitmen pemerintah daerah dalam mewujudkan tata kelola lingkungan yang bersih, mandiri, dan berdaya saing.

Baca Juga :  Digitalisasi Keuangan di Indonesia: Menjawab Tantangan di Era Modern