Pintasan.co, Jakarta – Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) menguat ke posisi tertinggi dalam lebih dari dua minggu terhadap yen pada Senin (27/10/2025).
Penguatan ini terjadi di awal pekan yang diwarnai dengan agenda padat, termasuk negosiasi perdagangan global dan pertemuan sejumlah bank sentral.
Mengutip Investing.com, Presiden AS Donald Trump dijadwalkan memulai kunjungannya ke Jepang pada Senin dan akan bertemu dengan Perdana Menteri baru Jepang, Sanae Takaichi, dalam pertemuan puncak pada hari berikutnya.
Setelah itu, Trump akan melanjutkan kunjungannya dengan bertemu Presiden Tiongkok Xi Jinping pada Kamis untuk membahas kerangka kesepakatan perdagangan yang telah dirundingkan oleh pejabat kedua negara sebelumnya.
Sementara itu, di dalam negeri, Federal Reserve (The Fed) AS diperkirakan akan menurunkan suku bunga acuannya setelah laporan inflasi menunjukkan angka yang moderat pada Jumat lalu.
Kepala riset valuta asing ANZ, Mahjabeen Zaman, menyebutkan bahwa penguatan dolar AS kemungkinan masih akan berlanjut dalam waktu dekat.
“Ke depan, kami memperkirakan dolar akan tetap kuat dalam jangka pendek. Pemangkasan suku bunga The Fed untuk Oktober dan Desember sudah sepenuhnya diantisipasi pasar, sehingga komunikasi hati-hati dari The Fed akan semakin memperkuat posisi dolar,” ujarnya dalam sebuah podcast.
