Pintasan.co, Demak – Upaya mengatasi banjir di kawasan Sayung, Kabupaten Demak, terus dikebut. Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi bersama jajaran Kementerian Pekerjaan Umum (PU) turun langsung meninjau lokasi pembangunan Sodetan Sungai Sayung, Senin (27/10/2025). Proyek ini digarap untuk mengatasi genangan air yang kerap melanda kawasan sekitar Polytron, Sayung.
Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Jateng-DIY, Moch Iqbal Tamher, mengungkapkan bahwa proyek sodetan yang berada di depan Polytron itu kini tengah dipercepat penyelesaiannya.
“Selama ini aliran air dari depan Polytron menuju ke barat lalu berbelok ke selatan, sebelum akhirnya masuk ke Sungai Sayung. Jalurnya panjang, jadi kita ubah dengan membuat sodetan baru agar lebih pendek dan buangnya langsung ke Sungai Sayung,” kata Iqbal, saat meninjau lokasi bersama Gubernur Ahmad Luthfi.
Menurut Iqbal, sodetan sepanjang 168–170 meter tersebut akan dilengkapi dua unit pompa berkapasitas 500 liter per detik dengan sistem dorong vertikal. Total debit air yang bisa dialirkan mencapai 1.000 liter per detik, sehingga diharapkan dapat mempercepat surutnya banjir di kawasan Sayung dan Polytron.
“Pekerjaan sudah dimulai, dan kita targetkan selesai pertengahan Desember 2025. Mudah-mudahan bisa tepat waktu, agar segera membantu memperlancar pembuangan air ke Sungai Sayung,” ujarnya.
Selain membangun sodetan, BBPJN juga menambah kapasitas pompa untuk mempercepat penurunan air. Saat ini, pompa yang ada di wilayah Sayung memiliki kapasitas 3.050 liter per detik, namun masih dinilai kurang sehingga akan dilakukan penambahan pompa di beberapa titik strategis.
Iqbal menambahkan, BBWS Pemali Juana juga telah merencanakan normalisasi Sungai Sayung dan Sungai Babon tahun depan, guna meningkatkan kapasitas aliran air di kawasan pesisir timur Semarang–Demak.
“Saya mohon dukungan masyarakat, agar program ini bisa berjalan lancar,” tuturnya.
Untuk mengantisipasi kemacetan selama proses pembangunan, BBPJN telah berkoordinasi dengan Satlantas setempat melakukan rekayasa arus kendaraan dari arah timur dan barat.
“Diimbau bagi kendaraan besar yang melintas dari arah Kaligawe dan Sayung, untuk menghindari jalur proyek sementara waktu, agar tidak menambah kepadatan,” imbuhnya.
Iqbal memastikan, proyek sodetan tidak akan menutup jalan nasional karena pemasangan pipa dilakukan di sisi selatan jalan, jembatan, dan gang permukiman.
“Kita pastikan tidak mengganggu jalur utama. Pipa akan dipasang mepet abutment jembatan, jadi aman,” tegasnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan, pembangunan sodetan ini merupakan bagian dari langkah cepat pemerintah untuk mengatasi persoalan banjir di Demak.
“Kita di sini dengan Kementerian PU, kita lakukan sodetan. Nanti akan dipasang pipa langsung ke arah sungai, dengan didirikan pompa di sini. Dengan harapan untuk wilayah kita bisa teratasi,” kata Luthfi.
Secara teknis, sodetan akan dibangun sepanjang 168–170 meter di sisi selatan jalan nasional, dengan waktu pengerjaan 65 hari dan ditargetkan selesai Desember 2025. Proyek tersebut menggunakan anggaran APBN sebesar Rp6,4 miliar.
Menurut Luthfi, pembangunan sodetan ini merupakan bentuk siasat kreatif menghadapi tingginya intensitas hujan yang turun di periode Oktober–Desember.
“Secara tidak langsung akan mengurangi resistensi masyarakat di wilayah Demak maupun Semarang,” ujarnya.
Tak hanya fokus pada pengendalian banjir, Gubernur juga mengimbau 17 kabupaten dan kota di Jawa Tengah untuk melakukan penanaman pohon di 970 garis pantai sebagai langkah pencegahan jangka panjang.
“Sehingga semua OPD, baik dinas, dari kementerian, dari kabupaten, bergerak bersama-sama, sebagai wujud tanda hadirnya negara di masyarakat,” tandasnya.
