Pintasan.co, Semarang – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus bergerak cepat dalam menangani banjir yang melanda Kota Semarang dan ruas Jalan Pantura Semarang–Demak. Berbagai bantuan disalurkan, mulai dari obat-obatan, logistik, makanan bagi sopir truk yang terjebak banjir, hingga kerja sama dengan Kementerian PUPR agar genangan air segera surut.

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi turun langsung menyalurkan bantuan kepada warga terdampak di Kantor Kecamatan Genuk, Kota Semarang, Senin (27/10/2025). Ia memastikan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD), baik di tingkat provinsi, kota, maupun kabupaten, bergerak serentak membantu masyarakat.

“Langkah jangka pendek yang kami lakukan adalah cek, recheck, dan final check kepada masyarakat, terutama agar fasilitas umum dan kebutuhan warga tidak terganggu,” tegas Luthfi, di depan Kantor Kecamatan Genuk.

Menurutnya, bantuan yang disalurkan mencakup sembako, obat-obatan, serta makanan siap saji bagi para sopir truk yang terjebak banjir di ruas Jalan Pantura Kaligawe.

Berdasarkan data Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, bantuan logistik telah disalurkan sejak 23 Oktober 2025 untuk dua kecamatan terdampak, yaitu Genuk dan Pedurungan. Bantuan dari APBN dan APBD Jateng itu meliputi makanan siap saji, lauk pauk, tenda gulung, makanan anak, kasur, family kit, kids ware, beras, mi instan, minyak goreng, gula, daging ayam, dan telur.

Selain itu, hampir 2.000 paket makanan siap saji dibagikan bagi pengemudi truk yang terjebak kemacetan akibat banjir. Adapun bantuan obat-obatan disesuaikan dengan keluhan warga, seperti obat demam, gatal, dan vitamin.

Gubernur Luthfi juga menginstruksikan BPBD Jateng untuk siaga penuh menghadapi masa peralihan musim kemarau ke musim hujan.

“BPBD provinsi dan kabupaten/kota kami minta siaga 24 jam untuk mengantisipasi fluktuasi cuaca, begitupula soal layanan kesehatan. Bantuan hari ini senilai sekitar Rp450 juta, berupa sembako, obat-obatan, bahan makanan, serta donasi lainnya. Harapannya, bantuan tepat sasaran agar masyarakat tetap berdaya,” ujar Luthfi.

Dari sisi teknis, Pemprov Jateng bekerja sama dengan BMKG untuk melakukan modifikasi cuaca, serta dengan Kementerian PUPR dalam pembangunan sodetan di Unisula dan Sayung. Langkah tersebut diharapkan mampu mempercepat surutnya banjir dan mencegah terjadinya genangan berulang di kawasan tersebut.

Baca Juga :  Akibat Diterapkannya Kebijakan Baru, Warga Jadi Sulit Beli Gas Elpiji 3 Kg

Warga RT 11 RW 03 Genuksari, Solikin, menyampaikan bahwa banjir telah merendam permukimannya selama lima hari. Ia merasa terbantu dengan perhatian pemerintah.

“Bantuan sembako dari kelurahan dan RT ada, alhamdulillah cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Kami juga sempat menerima makanan siap saji,” ujarnya.

Warga lainnya, Muslimah, berharap banjir segera surut dan pemerintah bisa melakukan perbaikan infrastruktur agar tidak terjadi lagi.

“Harapannya jalan ditinggikan supaya banjir cepat surut,” pungkasnya.