Pintasan.co, Jakarta Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Nugroho Sulistyo Budi menekankan pentingnya keamanan siber dalam pengembangan teknologi, terutama di sektor ekonomi digital.

Menurutnya, kemajuan sistem teknologi harus sejalan dengan peningkatan perlindungan agar berbagai potensi ancaman bisa diantisipasi dan diminimalisir.

“Dalam mengembangkan sistem teknologi di bidang ekonomi, aspek keamanan juga wajib diperhatikan agar kita siap menghadapi potensi ancaman,” ujar Nugroho saat membuka kegiatan National Cybersecurity Connect 2025 di Jakarta, Rabu.

Ia menjelaskan bahwa penguasaan teknologi digital secara bijak akan menjadi pendorong utama dalam mewujudkan visi Indonesia Emas.

Indonesia, lanjutnya, memiliki potensi besar menjadi pusat digital karena pertumbuhan pesat sektor niaga elektronik (e-commerce) di dalam negeri.

Namun, data dan informasi sebagai kekayaan baru digital harus dikelola secara aman agar tidak menimbulkan kerugian bagi negara.

Nugroho juga menilai kebijakan Presiden Prabowo Subianto mengenai percepatan transformasi digital sangat strategis, karena menjadikan pemerintahan digital sebagai salah satu program prioritas nasional.

Dari sisi keamanan informasi, ia menyoroti pentingnya penerapan konsep CIA Triad — yang meliputi confidentiality(kerahasiaan), integrity (integritas), dan availability (ketersediaan).

Menurutnya, kerahasiaan menuntut agar data hanya dapat diakses oleh pihak yang berwenang melalui sistem enkripsi; integritas memastikan data tidak mengalami perubahan tanpa izin; sedangkan ketersediaan menjamin agar layanan digital selalu dapat diakses oleh pengguna sah, termasuk dengan penerapan sistem cadangan dan pemulihan bencana.

Untuk menciptakan ketahanan siber nasional, Nugroho menegaskan perlunya sinergi lintas sektor antara pemerintah, dunia usaha, akademisi, media, dan masyarakat.

BSSN sendiri, katanya, telah memiliki sistem pemantauan kerentanan siber terhadap serangan seperti malware, denial-of-service, maupun akses ilegal.

Ia juga mengingatkan bahwa ancaman berbasis rekayasa sosial dan kecerdasan buatan (AI) semakin meningkat.

Baca Juga :  Prabowo Lantik Serentak 270 Kepala Daerah, Bakal Ada Retreat

Karena itu, kesadaran dan budaya keamanan digital perlu dibangun di seluruh lapisan masyarakat.

“Keamanan siber tidak hanya soal teknologi, tapi juga soal perilaku manusia yang menggunakannya,” tutup Nugroho.