Pintasan.co, Bandung – Putri sulung mendiang Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Alissa Wahid, menegaskan bahwa gelar Pahlawan Nasional yang diterima ayahnya diberikan karena dedikasi Gus Dur terhadap demokrasi dan kemanusiaan, bukan karena jabatan presiden yang pernah diembannya.

“Gus Dur menerima penghargaan karena jejaknya sebagai pejuang demokrasi yang dimulai sejak masih menjadi kyai dan penggerak masyarakat sipil. Bukan sebagai Presiden,” ujar Alissa Wahid, Senin (10/11/2025).

Pemerintah menetapkan Kyai Abdurrahman Wahid sebagai Pahlawan Nasional melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 116/TK/Tahun 2025, yang diserahkan dalam upacara peringatan Hari Pahlawan di Jakarta, Senin (10/11/2025).

Dalam upacara tersebut, narator Istana menekankan bahwa sepanjang hidupnya, Gus Dur dikenal sebagai tokoh yang memperjuangkan kemanusiaan, demokrasi, serta pluralisme di Indonesia. Ia menjadi simbol keberanian moral dan konsistensi dalam menegakkan nilai-nilai kebangsaan.

Alissa menyebut, penetapan gelar pahlawan nasional untuk Gus Dur merupakan pengakuan atas perjuangan panjangnya melawan ketidakadilan dan intoleransi, jauh sebelum menjabat sebagai Presiden RI.

“Bagi keluarga, ini bukan hanya penghargaan bagi Gus Dur, tapi juga pengingat bagi bangsa bahwa demokrasi dan kemanusiaan harus terus dirawat,” tuturnya.

Baca Juga :  Jelang Pilkada 2024, Polres Sragen Mengadakan Silaturahmi Kamtibmas dan Doa Bersama Lintas Agama