Pintasan.co, Jakarta – Dalam era digital yang semakin tak terpisahkan dari dunia usaha, pelaku UMKM muda kerap menghadapi risiko nyata: serangan siber. Menjawab tantangan ini, Yayasan Sahabat Melati Aceh (YSMA) bekerja sama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI dan Mien.R.Uno Foundation untuk menggelar pelatihan keamanan siber khusus untuk UMKM muda wilayah Jabodetabek.
Di tengah meningkatnya digitalisasi usaha, ancaman siber di Indonesia justru melonjak tajam. Director of Payment Ecosystem Risk and Control Visa, Lim Kah Wee, memperingatkan atas bahaya serangan siber terhadap sektor bisnis di masa depan. Khususnya bagi para pelaku bisnis sekelas UMKM yang kini banyak bertebaran di Indonesia.
Lim menyatakan, kasus cyber crime saat ini sangat progresif, hingga menciptakan kerugian bisnis triliunan rupiah. Pelaku kejahatan siber saat ini sudah sangat terorganisir sebagai sebuah entitas bisnis. Menurut apa yang disampaikan, estimasi kerugiannya akibat kejahatan siber secara global bakal menembus USD 10,5 triliun, atau setara 164,75 kuadriliun di 2025 ini.
Laporan Awanpintar.id (Cyber Threat Indonesia) menunjukkan bahwa sepanjang paruh pertama tahun 2025, Indonesia mengalami 133 juta serangan siber, atau rata-rata 723 ribu serangan per
Pelatihan ini dirancang sebagai penguatan gardu digital UMKM, agar generasi wirausaha muda tak hanya tumbuh dari segi ide dan inovasi, tetapi juga kokoh secara keamanan digital. Materi yang diberikan mencakup identifikasi risiko siber, proteksi data pelanggan, dan strategi mitigasi serangan seperti phishing dan ransomware.
Founder Yayasan Sahabat Melati Aceh – Melati Sari Maisara, SH.,MH
“Pelatihan ini adalah bukti nyata komitmen YSMA dalam memperkuat ekosistem wirausaha muda: Kami percaya bahwa generasi muda wirausaha hanya akan benar-benar maju jika mereka memahami betul bagaimana menjaga operasional online usahanya dari ancaman digital.”
Sementara itu, program ini sejalan dengan visi Kemenpora RI untuk mengembangkan kewirausahaan pemuda berbasis teknologi: “Penguasaan literasi keamanan siber adalah elemen fundamental agar wirausaha muda bisa bersaing dan menjaga kepercayaan konsumen,” Ujar Bapak Muhammad Adsan,S.IP sebagai Asisten Deputi Bina Pemuda Badan Usaha dan Swasta Kemenpora RI.
Ini sangat membantu kinerja kami, karena pada dasarnya pemerintah tidak bisa bekerja sendiri tanpa ada gerakan kecil positif seperti ini. Saya berharap pelatihan ini dapat menjadi benteng awal bagi UMKM muda dalam menjaga keberlangsungan usaha mereka di era digital.
Pelatihan ini resmi dibuka oleh Perwakilan Kemenpora RI terutama di bidang Badan Usaha dan Swasta untuk Pelatihan Batch 1 dan akan dilanjutkan batch selanjutnya, pelatihan yang diikuti oleh puluhan UMKM muda mulai dari usaha kreatif hingga bisnis merchandise yang sedang viral dikalangan generasi Z dan Alpha. Peserta tidak hanya mendapatkan materi teori, tetapi juga praktek langsung dengan simulasi serangan siber dan penerapan protokol keamanan autentikasi dua faktor yang dapat diterapkan oleh peserta pelaku UMKM.
Manfaatnya sudah jelas: partisipan dapat menerapkan standar keamanan digital sejak awal usaha, melindungi transaksi dan data pelanggan, serta membangun reputasi bisnis yang aman dan terpercaya. Ujar Melati yang juga Owner Bisnis Mie Caluek Rantau
Dengan inisiatif ini, YSMA dan Kemenpora serta dukungan dari program Mien. R. Uno Foundation ini sangat membuka pintu bagi transformasi wirausaha muda menjadi lebih profesional dan tahan ancaman digital, sekaligus memperkuat fondasi ekonomi kreatif di masa depan.
Tentang YSMA
Yayasan Sahabat Melati Aceh adalah organisasi non-profit yang fokus pada pemberdayaan perempuan di beberapa bidang pendidikan, keterampilan digital, dan wirausaha, kita hadir karena tidak adanya keresahan melihat kondisi untuk bergerak namun tidak ada wadah yang menaungi bakat personalia ini, sehingga inisiatif yayasan ini dibentuk untuk membantu meningkatkan indeks peningkatan pemuda.
