Pintasan.co – Polda Metro Jaya melaporkan bahwa hingga saat ini masih terdapat tiga korban ledakan di SMAN 72 Jakarta yang menjalani perawatan di beberapa rumah sakit berbeda.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto, menyampaikan bahwa para korban dirawat di RS Yarsi, RSCM, dan RS Polri. “Untuk pasien tinggal tiga orang, masing-masing di RS Yarsi, RSCM dan RS Polri,” ujarnya di Jakarta, Kamis.
Di sisi lain, proses pemeriksaan terhadap anak berhadapan dengan hukum (ABH) yang diduga menjadi pelaku peledakan masih terkendala kondisi kesehatan. Budi Hermanto menjelaskan bahwa penyidik belum dapat meminta keterangan langsung dari ABH.
“Kemarin masih dalam proses meminta keterangan saksi, keluarga ABH, puslabfor dan dokter psikologis,” katanya.
Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, AKBP Putu Kholis Aryana, menegaskan bahwa kondisi ABH hingga saat ini belum stabil. Menurutnya, terduga pelaku baru selesai menerima tindakan medis sehingga kesehatannya belum memungkinkan untuk diperiksa.
“Sampai dengan kemarin, ABH baru saja selesai menggunakan selang makan dan terpantau sampai tadi pagi kondisinya belum memungkinkan untuk dimintai keterangan,” jelas Putu dalam konferensi pers, Selasa (18/11).
Meski demikian, aparat terus memonitor perkembangan kondisi ABH yang tengah dirawat di RS Polri Kramat Jati. Putu menambahkan bahwa koordinasi lintas lembaga telah dilakukan sebagai langkah persiapan pemeriksaan.
“Hari Senin (17/11), kami telah menggelar rapat bersama Bapas, Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak, Densus 88, bersama Tim Dokter. Dari hasil itu, kami mempersiapkan langkah-langkah untuk permintaan keterangan ABH di RS Polri Kramat Jati dengan estimasi waktu kisaran tanggal 17-21 November 2025,” tuturnya.
Polda Metro Jaya memastikan proses penyelidikan terus berjalan sambil menunggu kesehatan ABH pulih dan memungkinkan dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh.
