Pintasan.co, Jakarta – Upaya pemulihan jaringan listrik di Aceh memasuki tahap penting seiring dikirimkannya material tower pengganti dari sejumlah daerah.

Sebelumnya, banjir dan cuaca ekstrem merobohkan 12 tower Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dan merusak dua lainnya, mengganggu pasokan listrik di beberapa wilayah.

Ratusan personel gabungan dari TNI, BPBD, dan PLN diterjunkan untuk mempercepat proses perbaikan.

Kolaborasi ini mencakup pengiriman material lewat pesawat Hercules, mobilisasi alat berat, hingga pekerjaan teknis di lapangan.

Tim juga dilengkapi Emergency Restoration System (ERS) untuk membangun tower darurat di titik-titik kritis agar suplai listrik dapat segera dipulihkan.

Pangdam Iskandar Muda, Mayjen TNI Joko Hadi Susilo, menegaskan kesiapan TNI dalam mendukung pemulihan kelistrikan Aceh.

Ia menyebut prajurit membantu membuka akses jalan, mengamankan lokasi, dan memastikan distribusi material lancar demi mempercepat normalisasi aktivitas masyarakat.

Kepala BPBD Aceh, Teuku Nara Setia, menyampaikan bahwa timnya melakukan pemantauan lapangan selama 24 jam dan memastikan analisis risiko berjalan optimal agar perbaikan tidak terhambat.

Menurutnya, kerja bersama lintas instansi sangat menentukan keberhasilan pemulihan infrastruktur.

General Manager PLN UID Aceh, Eddi Saputra, mengapresiasi dukungan berbagai elemen, termasuk TNI AU, Kodam Iskandar Muda, BPBD, dan personel PLN dari seluruh Indonesia.

Ia menyebut tantangan terbesar adalah akses menuju lokasi tower yang roboh, namun sinergi antarinstansi berhasil mempercepat pendistribusian material.

PLN juga mengimbau masyarakat berhati-hati terhadap potensi bahaya kelistrikan selama cuaca ekstrem dan segera melapor melalui aplikasi PLN Mobile jika menemukan kondisi berisiko.

Dengan kerja sama yang solid dan dukungan warga, pemulihan kelistrikan Aceh ditargetkan selesai lebih cepat dan lebih aman.

Baca Juga :  BSI Kirim 15 Ton Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Bencana Aceh