Pintasan.co, Jakarta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) baru saja memperbarui data korban bencana banjir dan tanah longsor di Sumatera Utara (Sumut), mencatat adanya peningkatan jumlah korban tewas menjadi 166 orang.

“Sumatera Utara korban jiwa yang kemarin 116 jiwa sekarang menjadi 166 jiwa meninggal dunia,” ujar Letjen Suharyanto, Kepala BNPB pada saat jumpa pers secara daring dilansir dari detikNews, Sabtu (29/11/2025).

“Artinya dalam satu hari ini bertambah 60 jiwa meninggal dunia ini berkat operasi pencarian pertolongan oleh satgas gabungan yang dipimpin oleh Basarnas,” sambungnya.

Suharyanto menyatakan bahwa 143 orang dari delapan wilayah terdampak di Sumut hingga kini masih dalam pencarian (hilang). “Kemudian 143 jiwa yang masih hilang. Rinciannya banyak. Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Kota Sibolga, Humbang Hasundutan, Kota Padang Sidempuan, Papak Barat dan Mandailing Natal. Tidak ada perubahan Kabupaten/Kota yang terdampak masih 8,” ucapnya.

Suharyanto melaporkan bahwa terbaru Kabupaten Langkat juga terdampak banjir. Meskipun demikian, status kedaruratan tidak ditetapkan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Langkat dinilai masih mampu menangani situasi tersebut.

“Meskipun di media, Langkat, Kabupaten Langkat ini banjir, tapi sampai sekarang kami informasikan kabupaten langkat tidak menetapkan status kedaruratan. Pemeritah kabupaten langkat bisa mengatasi kondisi yang tadi diberitakan ada banjir di wilayah tersebut,” jelasnya.

Baca Juga :  PSSI Lepas Jabatan Indra Sjafri sebagai Pelatih Kepala Timnas U-20 Setelah Kegagalan di Piala Asia