Pintasan.co, Padang Panjang – Tragedi banjir bandang yang melanda kawasan Jembatan Kembar, Kota Padang Panjang, terus menyisakan duka. Sebanyak 21 jenazah ditemukan di aliran Sungai Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat, dan diduga kuat merupakan korban galodo pada Kamis (27/11/2025).

“Untuk sementara hingga malam tadi ada 21 jenazah yang telah ditemukan,” kata Kapolres Padang Pariaman AKBP Ahmad Faisol Amir di Parik Malintang, dikutip Antara, Sabtu (29/11/2025).

Tim gabungan yang terdiri dari Polri, TNI, pemerintah daerah, masyarakat, dan unsur terkait melakukan pencarian intensif hingga Jumat (28/11/2025) malam di sepanjang aliran sungai. Hasil pencarian menunjukkan 19 jenazah ditemukan di Kecamatan Kayu Tanam, satu jenazah di Kecamatan Lubuk Alung, dan satu lainnya di Kecamatan Batang Anai.

Penanganan dan Identifikasi Korban

Setiap jenazah yang berhasil dievakuasi dibawa terlebih dahulu ke puskesmas terdekat untuk penanganan awal. Setelah itu, jenazah dikirim ke RS Bhayangkara guna proses identifikasi.

“Untuk status ada yang diambil keluarga dan ada juga yg belum diambil,” ujar Ahmad.

Pencarian masih dilanjutkan hari ini dengan menyusuri aliran Sungai Batang Anai untuk menemukan kemungkinan korban lain yang terbawa arus deras banjir bandang.

Material Galodo Lumpuhkan Jalan Nasional

Bencana galodo yang melanda Kota Padang Panjang membawa material tanah, lumpur, bebatuan, dan batang pohon dalam jumlah besar. Dampaknya, jalan nasional Padang–Padang Panjang di gerbang Kota Padang Panjang serta kawasan Jembatan Kembar menuju Lembah Anai lumpuh total sejak Kamis (27/11/2025).

Pelaksana Tugas Kepala BPBD Padang Panjang Noviyati menjelaskan bahwa timbunan material menyebabkan akses utama menuju Kota Padang Panjang dan Lembah Anai tidak dapat dilintasi. Material banjir yang menutup jalur menghambat proses evakuasi dan pencarian korban di lapangan.

Baca Juga :  13 Orang Meninggal Akibat Laka Air hingga Pekan Kedua Desember 2024, Ini Pesan Polres Bantul