Pintasan.co – Polda Metro Jaya menyampaikan bahwa kondisi siswa yang menjadi pelaku atau anak berhadapan dengan hukum (ABH) dalam kasus ledakan di SMAN 72, Kelapa Gading, Jakarta Utara, kini telah pulih. Polisi pun telah memeriksa remaja tersebut pada Senin kemarin.

“Kondisinya sudah lebih baik dan sudah bisa dimintai keterangan kemarin,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto, Selasa (2/12/2025).

Menurut Budi, pemeriksaan dilakukan dengan pendampingan penuh dari keluarga, pihak balai pemasyarakatan (Bapas), serta Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor). Penyidik menelusuri berbagai aspek peristiwa ledakan, termasuk menggali kemungkinan motif pelaku.

“Tentu kami dalami seluruh rangkaian kejadian, termasuk motifnya,” katanya.

Insiden ledakan itu terjadi pada Jumat (17/11) ketika khotbah salat Jumat berlangsung. Ledakan tersebut mengakibatkan 96 orang menjadi korban.

Polisi juga telah dua kali memeriksa ayah ABH, sementara sejumlah teman sekolah remaja itu turut dimintai keterangan. Dari pemeriksaan awal, ABH digambarkan sebagai anak yang cenderung pendiam.

“ABH memang sosok pendiam,” ungkap Budi pada Jumat (28/11).

Penyidik menemukan pola yang menunjukkan bahwa sifat pendiam tersebut sudah terlihat sejak kecil, namun beberapa bulan terakhir ABH disebut semakin tertutup dan lebih sering menyendiri.

“(Pendiam) sejak kecil, tapi dalam beberapa bulan terakhir semakin penyendiri dan tenggelam dalam aktivitasnya sendiri,” jelasnya.

Ketika ditanya soal kemungkinan adanya trauma atau pengalaman menjadi korban perundungan, Budi menegaskan bahwa hal itu baru bisa dipastikan setelah pemeriksaan mendalam terhadap ABH selesai dilakukan.

“Kalau terkait trauma, itu harus dinilai langsung dari hasil pemeriksaan terhadap ABH,” ujarnya.

Baca Juga :  Polisi Temukan Sidik Jari Selain Milik Diplomat Arya Daru, Begini Penjelasannya!