Pintasan.co, Jakarta – Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyampaikan bahwa pemerintah masih mampu menangani dampak banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah Sumatera. Hingga saat ini, pemerintah belum membuka opsi menerima bantuan dari luar negeri.

Pernyataan tersebut disampaikan Prasetyo saat menanggapi kemungkinan masuknya bantuan internasional meskipun status bencana belum ditetapkan sebagai darurat nasional.

Ia mengatakan bahwa untuk sementara pemerintah belum membutuhkan bantuan asing, namun tetap menyampaikan apresiasi atas perhatian dan kepedulian dari negara-negara sahabat.

Prasetyo menegaskan bahwa pemerintah masih sanggup mengatasi seluruh permasalahan kebencanaan dengan sumber daya yang dimiliki.

Dari sisi ketersediaan pangan, stok nasional dinilai mencukupi, meskipun distribusinya sempat terkendala akibat terputusnya akses di sejumlah wilayah terdampak.

Untuk mengatasi hambatan tersebut, pemerintah terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Pertamina, guna memastikan pasokan BBM dapat segera menjangkau seluruh daerah.

Upaya distribusi bahkan dilakukan dengan cara-cara khusus, seperti pengiriman melalui udara, mengingat kondisi medan yang sulit.

Ia juga memastikan bahwa anggaran penanggulangan bencana masih sangat mencukupi.

Pemerintah memiliki Dana Siap Pakai (DSP) dalam APBN yang nilainya mencapai lebih dari Rp 500 miliar.

Presiden pun telah menginstruksikan bahwa dana tersebut dapat ditambah jika dibutuhkan, termasuk bagi kementerian dan lembaga terkait.

Seperti diketahui, banjir bandang dan tanah longsor melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Hingga Rabu sore, 3 Desember 2025, jumlah korban meninggal dunia tercatat sebanyak 770 orang, sementara 463 lainnya masih dinyatakan hilang.

Rinciannya, korban meninggal di Aceh mencapai 277 jiwa, Sumatera Utara 299 jiwa, dan Sumatera Barat 194 jiwa.

Untuk korban hilang, Aceh mencatat 193 orang, Sumatera Utara 159 orang, dan Sumatera Barat 111 orang.

Baca Juga :  Pemerintah Gerak Cepat Pulihkan Akses dan Percepat Bantuan ke Aceh Tamiang

Selain korban jiwa, ribuan rumah warga juga mengalami kerusakan, dengan lebih dari 3.300 rumah rusak berat, 2.100 rusak sedang, dan 4.900 rusak ringan.