Pintasan.co, Jakarta – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara kembali memperbarui data sementara korban banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah.
Hingga Jumat, 5 Desember 2025, pukul 17.00 WIB, tercatat sebanyak 314 orang meninggal dunia.
Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo Sumut, Porman Mahulae, menyampaikan bahwa selain korban meninggal, terdapat 160 orang yang masih dinyatakan hilang, 651 orang mengalami luka-luka, serta 38.932 warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Porman menjelaskan, hingga kini sebanyak 18 kabupaten dan kota di Sumatera Utara masih terdampak bencana yang telah berlangsung sejak Senin, 24 November 2025.
Wilayah yang mengalami dampak meliputi Kabupaten Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Humbang Hasundutan, Pakpak Bharat, Mandailing Natal, Langkat, Deli Serdang, Nias, Serdang Bedagai, Asahan, Batubara, dan Nias Selatan.
Selain itu, dampak juga dirasakan di Kota Sibolga, Padangsidempuan, Medan, Binjai, serta Tebing Tinggi.
Untuk lokasi terdampak terparah, Kabupaten Tapanuli Tengah berada di posisi pertama dengan jumlah korban meninggal mencapai 89 orang, 109 orang hilang, 521 orang luka-luka, serta 8.774 warga mengungsi.
Posisi kedua ditempati Kabupaten Tapanuli Selatan dengan 84 korban meninggal, 31 orang hilang, 69 orang luka-luka, dan 6.971 pengungsi.
Sementara itu, Kota Sibolga berada di urutan ketiga dengan 53 orang meninggal dunia, 45 orang luka-luka, 5 orang hilang, dan 5.181 warga mengungsi.
Saat ini, tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian intensif terhadap para korban yang dilaporkan hilang.
