Pintasan.co, JakartaRegulator internet dan media Rusia, Roskomnadzor, resmi memblokir aplikasi Snapchat serta platform gim Roblox dengan dalih keduanya dimanfaatkan untuk kegiatan ekstremisme dan terorisme.

Dalam keterangan yang dikutip dari Business Insider, Jumat (5/12/2025), Roskomnadzor menyatakan bahwa akses terhadap Snapchat di Rusia sebenarnya telah dihentikan sejak 10 Oktober 2025.

Namun, pengumuman resminya baru disampaikan kepada publik pada Kamis (4/12/2025).

Dalam pernyataan tersebut, Roskomnadzor menuding Snapchat digunakan untuk mengoordinasikan aksi teror, merekrut pelaku, serta melakukan berbagai tindak penipuan dan kejahatan terhadap masyarakat Rusia.

Sehari sebelumnya, regulator yang sama juga mengumumkan pemblokiran Roblox dengan alasan serupa.

Platform tersebut dituduh menyebarkan konten propaganda yang mendorong aktivitas ekstremis dan teroris.

Selain itu, Roblox juga dituding menjadi sarana penyebaran informasi terkait LGBT, yang dalam regulasi Rusia dikategorikan sebagai konten ekstremisme.

Tidak hanya Snapchat dan Roblox, Roskomnadzor turut memberlakukan pembatasan tambahan pada layanan panggilan video FaceTime milik Apple.

Menanggapi hal tersebut, perwakilan Roblox menyampaikan kepada Business Insider bahwa perusahaan mereka tetap berkomitmen tinggi terhadap keamanan pengguna serta secara aktif melakukan upaya pencegahan terhadap konten berbahaya.

“Kami menghormati seluruh regulasi lokal di setiap negara tempat kami beroperasi dan meyakini Roblox sebagai ruang yang aman, positif, serta bermanfaat untuk belajar, berkreasi, dan berinteraksi,” ujar juru bicara Roblox.

Baca Juga :  Tanggapi Viralnya Video Siswa SDN 117 Batununggal, Farhan Sebut Itu Miskomunikasi