Pintasan.co, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa kesepakatan dagang antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) tetap berjalan dan tidak dibatalkan.

Ia menyampaikan bahwa dirinya telah berbicara langsung dengan Perwakilan Dagang AS, Jamieson Greer, pada Kamis (12/12).

Airlangga menjelaskan, kedua pihak berkomitmen menuntaskan seluruh poin yang telah disepakati dalam Leaders Declaration pada 22 Juli.

Karena itu, pemerintah Indonesia akan kembali mengirim tim negosiasi ke Washington untuk melanjutkan pembahasan, dengan target penyelesaian di akhir tahun 2025 sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.

Menurutnya, Indonesia menjadi negara ketiga yang mencapai kesepakatan semacam ini dengan AS, dan proses negosiasi selalu mengutamakan kepentingan kedua negara.

Sebelumnya, sempat muncul laporan bahwa kesepakatan dagang tersebut terancam gagal akibat penilaian AS bahwa Indonesia menarik diri dari sejumlah komitmen yang telah disetujui pada Juli.

Meski begitu, pejabat AS yang membeberkan hal tersebut tidak memberikan rincian komitmen mana yang disebut berubah.

Pejabat tersebut menyatakan kepada Reuters bahwa Indonesia disebut tak lagi bisa memenuhi beberapa komitmen mengikat dan ingin mengubah rumusan negosiasi.

Padahal pada Juli lalu, Indonesia telah menyetujui penghapusan tarif lebih dari 99 persen barang impor AS serta pencabutan hambatan non-tarif bagi perusahaan Amerika.

Sebagai imbalannya, AS berencana menurunkan tarif impor produk Indonesia dari 32 persen menjadi 19 persen.

Baca Juga :  Rekap Pertemuan Menteri-Menteri Ekonomi: Tax Holiday hingga Keputusan Mengenai PPN 12%