Pintasan.co, Jakarta – Militer Israel kembali melancarkan rangkaian serangan ke sejumlah wilayah di Jalur Gaza, baik di bagian selatan maupun utara, pada hari ini.

Aksi tersebut kembali dinilai melanggar gencatan senjata yang rapuh dan telah berlaku sejak 10 Oktober.

Sejumlah saksi mata kepada Anadolu Agency, Senin (15/12/2025), menyebutkan bahwa pasukan Israel melakukan serangan udara ke Kota Rafah di Gaza selatan.

Wilayah tersebut seluruhnya berada dalam zona kuning yang berada di bawah kendali militer Israel.

Selain itu, kendaraan militer Israel dilaporkan melepaskan tembakan secara sporadis ke arah Rafah bagian utara.

Serangan juga terjadi di Khan Younis bagian timur. Artileri Israel membombardir sejumlah titik di wilayah tersebut, disertai tembakan dari helikopter militer, ungkap para saksi.

Sementara di Gaza utara, helikopter Israel dilaporkan menyerang kawasan timur Jabalia, dan tembakan dari kendaraan militer juga diarahkan ke wilayah timur Kota Gaza.

Serangan Israel Berlanjut

Sehari sebelumnya, pasukan Israel juga dilaporkan melakukan serangan udara serta tembakan artileri ke berbagai lokasi di Jalur Gaza, yang kembali dianggap melanggar kesepakatan gencatan senjata.

Di Khan Younis, angkatan laut Israel menahan dua nelayan Palestina dan menghancurkan perahu milik mereka.

Pada waktu yang sama, serangan udara dan artileri kembali menghantam wilayah timur kota tersebut yang termasuk dalam zona kuning pendudukan Israel.

Serangan tambahan juga dilaporkan menyasar kawasan timur Kota Gaza di wilayah utara, berdasarkan keterangan saksi mata dan sumber Anadolu.

Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mencatat, sejak gencatan senjata diberlakukan pada 10 Oktober, lebih dari 390 orang dilaporkan tewas dan lebih dari 1.060 lainnya mengalami luka-luka akibat pelanggaran yang dilakukan Israel.

Baca Juga :  UNRWA: Tidak Ada Bantuan Masuk ke Gaza Sejak Awal Maret, Blokade Terpanjang Sejak Agresi Dimulai

Sejak Oktober 2023, serangan Israel di Gaza telah menewaskan hampir 70.700 warga Palestina, mayoritas perempuan dan anak-anak, serta melukai lebih dari 171.100 orang lainnya. Serangan tersebut terus berlangsung meskipun kesepakatan gencatan senjata telah diberlakukan.