Pintasan.co, JakartaKetua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengkritik keras para pendengung atau buzzer yang menyerangnya saat ia turun langsung membantu korban bencana.

Megawati mempertanyakan sikap pihak-pihak yang justru mempersoalkan upaya kemanusiaan di tengah situasi darurat.

Hal tersebut disampaikan Megawati dalam pidatonya pada Seminar Mitigasi Bencana dan Pertolongan Korban yang diselenggarakan oleh Baguna PDIP di Jakarta International Equestrian Park, Jakarta Timur, Jumat (19/12/2025).

Dalam kesempatan itu, Megawati mengenang pengalamannya saat terjun langsung membantu penanganan bencana tsunami Aceh.

Ia menceritakan bahwa selama lima hari berada di lokasi bencana, dirinya bahkan ikut terlibat dalam pencarian jenazah.

Menurut Megawati, sikap tersebut dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab seorang pemimpin untuk memberi contoh, semangat, dan dorongan moral kepada para petugas serta relawan di lapangan.

Megawati juga menegaskan peran Baguna PDIP sebagai garda terdepan dalam penanganan bencana.

Ia meminta seluruh kader Baguna untuk turun langsung membantu masyarakat yang terdampak.

Bahkan, ia menegaskan tidak segan memberikan sanksi tegas kepada anggota yang enggan terjun ke lapangan.

Dalam kisahnya, Megawati menuturkan bagaimana upaya pencarian korban kala itu membuahkan hasil ketika seorang korban yang tersangkut di atas pohon ternyata masih hidup.

Peristiwa tersebut, menurutnya, menjadi bukti bahwa kepedulian dan keberanian turun langsung ke lokasi bencana sangat berarti bagi keselamatan nyawa manusia.

Di akhir pidatonya, Megawati kembali menegur para buzzer yang kerap menyerangnya dengan tudingan negatif.

Ia mempertanyakan nilai kemanusiaan mereka yang menggiring opini dan mencaci pihak lain di tengah penderitaan korban bencana, serta menilai tindakan tersebut hanya demi kepentingan pribadi tanpa empati.

Baca Juga :  Cepu Sering Dilanda Banjir saat Hujan Lebat, Pemkab Blora Turunkan Alat Berat Bersihkan Sungai